Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sikap Kapitan Pattimura Mencerminkan Nilai Sila Kelima Pancasila

Kompas.com - 25/11/2021, 13:00 WIB
Silmi Nurul Utami,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Thomas Matulessy atau yang dikenal Kapitan Pattimura merupakan pahlawan Nasional Indonesia yang gambarnya diabadikan dalam uang pecahan seribu rupiah.

Kapitan Pattimura memiliki sikap kepahlawanan dalam perjuangannya untuk Indonesia. Apakah sikap Kapitan Pattimura mencerminkan nilai-nilai sila kelima Pancasila?

Jawabannya adalah ya, sikap-sikap Kapitan Pattimura mencerminkan nilai-nilai Pancasila, terutama sila kelima yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Menjunjung tinggi keadilan

Menurut M. Syamsudin dalam buku Pendidikan Pancasila:Menempatkan Pancasila dalam Konteks Keislaman dan Keindonesiaan (2009), makna yang terkandung dalam sila kelima adalah suatu tatanan masyarakat yang adil dan makmur sejahtera lahiriah dan batiniah di mana semua warga mendapatkan haknya dengan adil dan beradab.

Kapitan Pattimura mencerminkan nilai keadilan sila kelima karena ia sangat menjunjung tinggi keadilan dengan melawan penjajah. Sejak usia remaja, Kapitan Pattimura merupakan seorang anak yang kritis dan banyak mengikuti diskusi dengan orang dewasa tentang masalah kolonialisme.

Baca juga: Apa yang Dimaksud Pahlawan?

Perjuangannya melawan kolonialisme berangkat dari keinginan untuk mengakan keadilan dan memakmurkan rakyat Maluku (sesuai dengan nilai sila kelima). Maluku merupakan daerah yang kaya akan rempah-rempah, terutama cengkeh dan pala.

Kala itu Maluku menjadi pusat perdagangan rempah-rempah oleh orang Arab, India, dan juga Cina. Rakyat Maluku masihlah makmur, namun Belanda datang dan ingin memonopoli rempah-rempah. Rakyat dilarang berdagang dengan bangsa lain.

Menurut Mas Huliselan dalam jurnal Perang Pattimura untuk Maluku dan Indonesia (2017), untuk memonopoli perdagangan rempah, Belanda menggunakan kekerasan dengan menghancurkan secara besar-besaran perkebunan cengkeh rakyat.

Rakyat yang melawan dan mencoba memberontak juga dihukum mati. Rakyat Maluku yang awalnya makmur menjadi sengsara dan menderita.

Membawa kembali kemakmuran di Maluku

Melihat hal ini Kapitan Pattimura ingin menolong rakyat Maluku (tolong menolong sesuai dengan nilai sila kelima). Kapitan Pattimura bersikap gagah berani untuk menuntut keadilan dan membawa kembali kemakmuran ke tangan rakyat Maluku.

Kapitan Pattimura juga merupakan seorang pemimpin yang adil. Ia tidak pernah membedakan bawahannya berdasarkan agama yang dianutnya.

Baca juga: Dampak Positif Perjuangan Pahlawan bagi Kedaulatan NKRI

Berlaku adil 

Menurut John A. Pattikayhatu dan kawan-kawan dalam buku berjudul Sejarah perlawanan terhadap Imperialisme dan Kolonialisme di Daerah Maluku (1981) Kapitan Pattimura memimpin Korps 500 yang beranggotakan rakyat Islam maupun Kristen ketika melawan Belanda karena telah memaksakan kekuasannya di Maluku.

Hal ini berarti Kapitan Pattimura secara memperlakukan bawahannya secara adil sesuai dengan nilai sila kelima tanpa membeda-bedakan latar belakangnya.

Dalam memimpin pasukannya, Kapitan Pattimura juga merupakan pemimpin yang bijaksana dan pekerja keras (kerja keras merupakan nilai dari sila kelima).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com