Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Contoh Aktivitas Manusia yang Berkaitan dengan Kondisi Geografis

Kompas.com - 01/11/2021, 14:00 WIB
Silmi Nurul Utami,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Aktivitas manusia yang berkaitan dengan kondisi geografis, dapat terlihat dari mata pencaharian, kebiasaan, dan juga cara berpakaian. Berikut adalah contoh aktivitas manusia yang berkaitan dengan kondisi geografis lingkungan:

Pertanian

Pertanian berbagai tumbuhan bergantung pada kondisi geografis lingkungan. Dilansir dari Food and Agriculture Organization of the United Nations, pertumbuhan tanaman bergantung pada curah hujan, faktor iklim (seperti sinar matahari, suhu, dan kelembaban), juga faktor non-iklim (seperti jenis tanah dan unsur hara di dalamnya).

Jenis tumbuhan yang ditanam bergantung pada faktor geografis. Misalnya tumbuhan seperti strawberi dan kentang harus ditanam di daerah dataran tinggi yang dingin, sedangkan tumbuhan seperti gandum dan bawang harus didataran rendah yang lebih panas.

Baca juga: Jenis-Jenis Pekerjaan Berdasarkan Letak Geografis

Memancing

Memancing juga kegiatan manusia yang berkaitan dengan kondisi geografis lingkungannya. Memancing ikan hanya bisa dilakukan di lanskap geografis perairan.

Ikan air tawar (seperti ikan mas, lele, nila, dan gurame) hanya bisa dipancing di perairan air tawar seperti danau, rawa, dan sungai.

Adapun memancing ikan air asin (seperti tuna, salmon, kakap, teri, dan cakalang) harus dilakukan di perairan asin seperti danau air asin, rawa air asin, teluk, pantai, dan juga lautan.

Ilustrasi makanan khas Bali. SHUTTERSTOCK/ARIYANI TEDJO Ilustrasi makanan khas Bali.
Jenis makanan

Jenis makanan yang dimakan manusia juga dipengaruhi oleh kondisi geografis lingkungannya. Misalnya orang yang tinggal di negara kepulauan lebih sering memakan makanan laut yang segar karena makanan laut berlimpah dan juga dapat diakses melalui jarak yang dekat dengan pantai.

Sedangkan, orang yang tinggal di negara berupa dataran luas dengan jarangnya pantai cenderung jarang mengonsumsi makanan laut. Hal tersebut karena makanan laut sedikit jumlahnya dan harus diangkut dari tempat yang jauh, sehingga biayanya lebih mahal.

Baca juga: Pengaruh Karakteristik Geografis dengan Kehidupan Sosial Budaya

Cara berpakaian

Dilansir dari National Geographic, manusia beradaptasi dengan lingkungan fisik (kondisi geografis) yang berbeda, misalnya jenis pakaian.

Manusia yang tinggal di pantai cenderung menggnakan baju yang tipis karena cuaca yang panas, manusia yang tinggal di gurun cenderung mengenakan baju tertutup karena menghindari debu pasir, dan manusia yang tinggal di daerah bersalju cenderung mengenakan baju yang tebal untuk menghangatkan tubuh.

Kondisi geografis lingkungan berpengaruh pada cara berpakaian. Manusia menyesuaikan pakaiannya agar bisa beradaptasi dengan baik terhadap lingkungan tempat tinggalnya.

Kebiasaan

Kondisi geografis lingkungan juga mempengaruhi kebiasaan hidup manusia. Misalnya, di lanskap geografis yang kering dan panas, manusia menggunakan pendingin di rumahnya. Sedangkan yang hidup di kondisi geografis yang dingin, menggunakan pemanas di rumahnya.

Daerah dengan ketersediaan air yang berlimpah, orangnya cenderung menggunakan air dengan leluasa. Sedangkan, orang yang hidup di daerah kering, cenderung lebih menghemat air dan harus mendapatkan air dengan cara yang sulit.

Baca juga: Contoh Kelompok Sosial yang Terbentuk dari Faktor Geografis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com