KOMPAS.com – Lingkungan merupakan segala sesuatu yang ada di sekitarmu. Mulai dari lingkungan rumah, sekolah, tempat kerja, sungai, gunung, lautan dan berbagai landskap bumi lainnya.
Lingkungan harus selalu dijaga agar kita terhindar dari penyakit dan juga bencana alam akibat ulah manusia.
Apa yang kamu lakukan supaya lingkunganmu sehat dan terhindar dari bencana alam? Berikut adalah cara yang bisa dilakukan untuk menjaga lingkungan:
Hal pertama yang bisa dilakukan agar lingkungan sehat dan terhidar dari bencan alam adalah tidak membuang sampah sembarangan.
Penumpukan sampah akan membuat lingkungan kotor dan bau, menyebabkan berbagai penyakit yang menganggu kesahatan manusia.
Baca juga: Alasan Air Penting bagi Kehidupan Manusia dan Lingkungan
Sampah yang dibuang sembarangan juga dapat masuk ke saluran air, menutup selokan dan gorong-gorong. Ketika hujan turu, air tidak bisa mengalir karena saluran air tersendat oleh sampah.
Dampaknya lingkungan akan mengalami bencana banjir yang bisa menelan korban jiwa juga menyebabkan kerugian materi dalam jumlah besar.
Dilansir dari UN Environment Programme, saat ini manusia menghasilkan sekitar 300 juta ton sampah plastik setiap tahunnya (berat yang hampir setara dengan berat seluruh populasi manusia). Plastik memerlukan waktu yang sangat lama untuk terurai yaitu antara 20 hingga 500 tahun.
Sebagian besar sampah plastik berakhir di lautan, menyebabkan berbagai kerusakan bagi makhluk hidup di dalamnya.
Sehingga yang bisa kita lakukan adalah mengurangi penggunaan plastik dengan cara seperti menghindari penggunaan kantung plastik, selalu membawa tas belanja, menggunakan alat makan yang dapat digunakan ulang, dan mendaur ulang sampah plastik.
Baca juga: Dampak Tanah Longsor bagi Lingkungan dan Masyarakat
Tahukah kamu berapa jumlah sampah yang dibuang umat manusia? Dikutip dari The World Counts, setiap tahun kita membuang 2,12 miliar ton sampah ke lingkungan. Sampah tersbeut menumpuk di lingkungan menyebabkan penyakit, kerusakan, dan bencana alam.
Untuk mengurangi sampah kita bisa melakukan prinsip 3R (reduce, reuse, dan recycle). Kita juga bisa mengurangi membeli hal yang tidak perlu, karena penelitian menyebutkan bahwa 99 persen barang yang kita beli menjadi sampah hanya dalam kurun waktu enam bulan saja.
Disadur dari Food and Agriculture Organization of the United Nations, laju deforestasi (penebangan hutan) adalah 10 juta hektar per tahun. Dan telah menghilangkan sepertiga luas hutan dunia sejak zaman es terakhir.
Jika hal tersebut terus dibiarkan, jumlah hutan di dunia akan semakin berkurang. Akibatnya eksosistem menjadi tidak seimbang, siklus air terganggu, kepunahan hewan dan tumbuhan, tanah longsor, hingga pemanasan global yang menyebabkan lebih banyak lagi bencana alam.
Oleh karena itu kita harus melakukan reboisasi atau penghijauan kembali hutan yang telah gundul. Reboisasi dapat didukung dengan melakukan sistem tebang pilih (hanya menebang pohon sesuai persyaratan), menghindari penebangan illegal, membangun terasering untuk mencegah longsor, dan menanam pohon serta tanaman di lingkungan rumah juga di pinggir jalan.
Baca juga: Dampak Kurangnya Kesadaran Masyarakat dalam Menjaga Lingkungan
Pemanasan global terjadi karena adanya gas rumah kaca yang memerangkap panas matahari di Bumi. Gas rumah kaca adalah gas karbon dioksida, metana, Freon, dan nitrogen dioksida yang hadir akibat penggunaan energi oleh manusia.
Penggunaan bahan bakar fosil menghasilkan gas karbon dioksida, metana, dan nitrogen dioksida. Sedangkan gas freon dihasilkan dari penggunaan pendingin seperti AC dan kulkas.
Sehingga untuk menjaga bumi jauh dari bencana, kita bisa melakukan berbagai cara untuk mengurangi penggunaan energi, seperti: