Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Hutan Gundul Bagi Lingkungan dan Masyarakat

Kompas.com - 24/09/2021, 11:30 WIB
Silmi Nurul Utami,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.comHutan gundul merupakan salah satu sumber daya alam yang berharga untuk seluruh makhluk hidup. Namun menurut WWF, sekitar 15 miliar pohon ditebang setiap tahunnya di seluruh dunia dan menyebabkan banyak kerusakan.

Lalu, apakah dampak hutan gundul bagi lingkungan dan masyarakat?

Dampak hutan gundul bagi lingkungan dan masyarakat

Berikut beberapa dampak yang ditimbulkan jika hutan gundul bagi lingkungan dan masyarakat, yaitu:

Menganggu siklus air

Hutan berperan penting dalam siklus air suatu daerah. Dilansir dari Mongabay, hutan menambah kelembaban lokal melalui transpirasi (proses pelepasan air dari tubuh tumbuhan) yang dapat menaikkan curah hujan lokal.

Jika hutan gundul, maka tidak ada transpirasi yang terjadi. Hal tersebut membuat curah hujan berkurang. Penurunan curah hujan dapat menyebabkan kekeringan yang berakibat fatal bagi tumbuhan, hewan, dan juga manusia.

Siklus air yang terganggu tersebut membuat hujan semakin jarang turun. Akibatnya volume aliran sungai juga akan berkurang. Sehingga petani dan peternak akan sulit mendapatkan air bagi tumbuhan serta hewan ternaknya.

Maka kekeringan tidak hanya berpengaruh pada hewan dan tumbuhan, namun juga pasokan makanan manusia.

Baca juga: Cara Agar tidak Terjadi Hutan Gundul

Kebakaran hutan

Kekeringan yang diakibatkan terganggunya siklus air akan membuat wilayah hutan gersang dan kering. Sinar matahari akan menjadi sangat terik, dan hutan menjadi rentan kebakaran.

Dalam kondisi kering dan panas tersebut, kebakaran bisa terjadi sangat besar, sangat merusak, dan juga sulit dihentikan.

Matinya flora dan fauna

Hutan gundul artinya banyak flora yang mati dan fauna kehilangan habitatnya. Padahal, mayoritas hewan dan tumbuhan hidup di hutan. Sehingga hutan gundul akan menyebabkan banyak flora dan fauna mati.

Fauna yang selamat dari hutan gundul masih harus menghadapi kondisi kekeringan dan juga kehilangan hutan sebagai sumber makanan. Hal tersebut akan berakhir pada kelaparan dan kematian fauna.

Berkurangnya pasokan air

Bumi hanya memiliki sekitar 2,5 persen air tawar dari keseluruhan air di planet ini. Hutan memainkan peran kunci dalam pasokan air tawar tersebut. Akar tumbuhan membantu air hujan meresap ke bawah tanah sebagai pasokan air bersih.

Hutan yang gundul, membuat air huaj mengalir begitu saja ke sungai dan berakhir di laut. Hal tersebut berarti berkurangnya pasokan air bersih bagi manusia. Tanpa adanya hutan, air gunungpun perlahan akan surut sehingga menyebabkan kekeringan.

Baca juga: Penyebab Hutan Gundul

Pemanasan global

Tumbuhan menyerap karbon dioksida dan mengeluarkan oksigen. Hutan gundul yang dapat menghilangkan kemampuan penyerapan karbon dioksida tersebut.

Membiarkan jumlah karbon dioksida terus meningkat, sama artinya dengan membiarkan gas rumah kaca semakin banyak.

Peningkatan gas rumah kaca menyebabkan pemanasan global yang membawa masalah serius bagi bumi.

Rendahnya kualitas udara

Hutan gundul kehilangan produktivitasnya dalam menghasilkan oksigen. Hal tersebut menurunkan kualitas udara, membuat udara menjadi lebih panas dan pengap.

Kehilangan mata pencaharian

Dikutip dari National Geographic, sekitar 250 juta orang tinggal di kawasan hutan dan sabana, dan menjadikan tempat tersebut sebagai sumber penghidupan juga pendapatan masyarakat.

Sehingga hutan yang gundul dapat menyebabkan masyarakat tersebut kehilangan mata pencaharian mereka.

Baca juga: Hutan Kota: Definisi, Manfaat, dan Bentuknya

Hilangnya sumber daya alam

Hutan gundul juga dapat menyebabkan hilangnya sumber daya alam seperti kayu, buah liar, tanaman herbal, dan juga berbagai macam hewan liar yang menjadi sumber pangan manusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com