Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proses Pembentukan Tulang Manusia

Kompas.com - 14/07/2021, 11:20 WIB
Silmi Nurul Utami,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

Sumber Embryology

KOMPAS.com – Tulang adalah alat gerak pasif manusia. Tanpa adanya tulang, manusia tidak akan bisa bergerak dan beraktivitas.

Orang dewasa memiliki 260 tulang, sedangkan bayi baru lahir memiliki lebih dari 300 tulang. Tahukah kamu bagaimana proses pembentukan tulang pada manusia? Untuk mengetahuinya, yuk kita simak penjelasan di bawah ini!

Pembentukan tulang pada tubuh manusia dimulai ketika manusia masih berupa embrio berusia enam atau tujuh minggu dalam rahim ibu.

Proses pembentukan tulang disebut dengan osteogenesis atau osifikasi, terbagi menjadi dua jenis yaitu osifikasi intramembran dan osifikasi endokodral.

Osifikasi intramembran

Osifikasi intramembran adalah proses pembentukan tulang dari jaringan mesenkim yang dikonversi secara langsung (tidak terdiferensiasi).

Baca juga: Tulang Rawan: Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Proses osifikasi intramembran dimulai dengan sel-sel mesenkim berkumpul dan menjadi sel khusus seperti kapiler, sel osteogenik, dan juga osteoblas. Osteoblas inimah yang akan menjadi pusat pembentukan tulang.

J. Gordon Betts dalam buku Anatomy and Physiology (2013) menyebutkan osteoblas mensekresikan osteoid, matriks yang tidak terklasifikasi dan mengapur (mengeras membentuk tulang) dalam beberapa hari karena garam mineral yang diendapkan di atasnya menjebak osteoblas di dalamnya.

Osteoblas yang tertanam tersebut berubah menjadi osteosit. Sementara sel-sel osteogenik disekitarnya akan berubah menjadi osteoblas yang baru di bagian tepi tulang yang sedang tumbuh. Osteoid akan membentuk matriks trabekular yang akan terus menebal membentuk tulang keras.

Sedangkan osteoblast akan membentuk lapisan seluler periosteum. Lapisan periosteum kemudian membentuk tulang spons. Tulang spons kemudian memenuhi pembuluh darah dan berubah menjadi tulang sumsum merah.

Pada proses awal osifikasi di dalam jaringan tulang yang terbentuk terdapat pembuluh darah fungsi dari pembuluh darah tersebut adalah untuk membentuk trabeculae yang kemudian menjadi tulang spongiosa. 

Osifikasi intramembran membentuk tulang pipih tengkorak, mandibula (tulang rahang bawah), klavikula (tulang selangka) dan tulang pipih wajah.

Baca juga: Tulang Belikat: Posisi, Fungsi, dan Masalahnya

Osifikasi intramembranopentextbc.ca Osifikasi intramembran

Osifikasi endokoral

Dilansir dari Embryology, sebagian besar tulang manusia terbentuk melalui proses osifikasi endokoral yang menggantikan kerangka tulang rawan menjadi tulang keras.

Osifikasi endokoral diawali dengan sel-sel mesenkim yang berdiferensiasi menjadi sel tulang rawan (kondroblas).

Kondroblas kemudian membentuk matriks tulang rawan hialin yang bersifat fleksibel. Matriks tulang rawan hialin kemudian membungkus kondroblas dan membentuk kondrosit.

Lindsay M. Biga dalam buku Anatomy & Physiology (2019) menyebutkan pada proses tersebut tulang lunak hialin tidak memiliki pembuluh darah yang memasok nutrisi dan membuang sisa metabolisme, difusi tersebut dilakukan oleh perikondrium (membran yang menutupi tulang rawan) disekitarnya.

Saat pembuluh darah menembus tulang rawan, periondrium akan berubah menjadi periosteum. Pembuluh darah kemudian membawa isteoblas ke tepi membentuk bone collar di bagian luar tulang sekitar diafisis.

Hal tersebut membuat nutrisi tidak dapat masuk ke tengah tulang rawan, menyebabkan kehancuran kondrosit pusat, dan membentuk rongga.

Baca juga: Bagian dan Jenis Tulang Manusia

Sehingga osteoblas dan pembuluh darah dapat masuk ke dalam rongga tersebut dan perlahan membentuk tulang spons. Dalam proses ini tulang rawan dan kondrosit akan ters tumbuh di ujung dan memperpanjang tulang.

Proses ini akan terus berlangsung hingga tulang rawan yang tersisa berupa lempengan antara diafisis dan epifisis. Lempeng tersebut disebut dengan lempeng pertumbuhan. Lempeng inilah yang membuat tulang dapat tumbuh memanjang sehingga manusia bertambah tinggi.

Osifikasi endokoralopentextbc.ca Osifikasi endokoral

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com