Kadmium yang masuk ke dalam tubuh manusia dapat menyebabkan kerusakan ginjal, paru-paru, dan juga tulang.
Tembakau juga mengandung ammonia yang membantu nikotin agar bisa diserat tubuh dengan lebih mudah. Ammonia yang masuk ke dalam tubuh dapat bereaksi dengan air dan membentuk ammonium hidroksida yang sangat korosif.
Sehingga dapat menyebabkan rasa terbakar pada mata, hidung, tenggorokan, mengaibatkan kebutaan, mengiritasi saluran pernafasan, merusak paru-paru dan iritasi lain pada bagian dalam tubuh.
Baca juga: Perbedaan Zat Tunggal dan Campuran
Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention, pupuk fosfat yang tinggi mengandung bahan radioaktif yang masuk ke dalam tembakau dan masuk ke tubuh saat rokok dibakar.
Bahan radioaktif tersebut adalah polonium-210 yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan jaringan tubuh.
Benzena merupakan zat yang keluar saat tembakau dibakar. Benzena dalam tubuh manusia bersifat karsinogenik atau menyebabkan kanker. Benzene juga berbahaya bagi perokok pasif karena dapat menyebabkan kanker.
Karbon monoksida adalah zat yang terlepas jika tembakau dibakar. Karbon monoksida sangat berbahaya karena dapat berikatan dengan darah menggantikan oksigen.
Karbon monoksida mengikat hemoglobin darah 200 hingga 300 kali lipat lebih mudah dari oksigen. Hal ini sangat membahayakan karena membuat tubuh kekurangan pasokan oksigen.
Baca juga: Syarat-Syarat Suatu Zat Dapat Disebut sebagai Polutan
Dilansir dari U.S. Food and Drug Administration, saat tembakau diawetkan atau difermentasi, akan terbentuk bahan kimia berupa Tobacco-specific nitrosamines (TSNAs).
TSNAs asalah zat karsinogen kuat yang menyebabkan kanker pada manusia. Misalnya kanker mulut, kanker kerongkongan, kanker hati, dan kanker pankreas.
Hidrokarbon aromatic polisiklik atau polycyclic aromatic hydricarbons (PAHs) adalah bahan kimia yang terdapat pada batu bara, minyak tanah, bensin, juga tembakau.
PAHs bersifat karsinogenik dapat menyebabkan kanker terutama kanker paru-paru. PAHs juga berpotensi menyebabkan kerusakan ginjal, hati, kerusakan sel darah merah, dan peradangan pada kulit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.