Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daur Hidup Cacing Fasciola Hepatica

Kompas.com - 31/05/2021, 16:08 WIB
Silmi Nurul Utami,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tahukah kamu tentang penyakit Fasciolosis? Penyakit fasciolosis adalah penyakit kerusakan hati dan organ pencernaan yang terjadi karena infeksi cacing Fasciola Hepatica atau yang lebih dikenal dengan nama cacing hati.

Sanei Taheri M dan kawan-kawan dalam buku Hepatobiliary Fascioliasis: Clinical and Radiological Features (2007) menyebutkan bahwa lebih dari tiga juta orang di seluruh dunia terinfeksi cacing hati dari air dan sayuran mentah.

Fasciola Hepatica atau cacing hati adalah parasit dari filum Platyhelminthes yaitu kelompok hewan yang tergolong dalam cacing pipih.

Dilansir dari World Health Organization, Fasciola hepatica adalah cacing berbentuk daun dengan cacing dewasanya mencapai ukuran panjang 20 hingga 30 milimeter dan lebar 13 milimeter.

Baca juga: Daur Hidup Berbagai Jenis Hewan

Daur Hidup Fasiciola Hepatica

Daur hidup cacing Fasciola hepaticawww.cdc.gov Daur hidup cacing Fasciola hepatica

Berikut keterangan gambar daur hidup atau siklus hidup fasiciola hepatica yang dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention:

  1. Telur embrio Fasciola Hepatica yang hidup dalam tubuh inang terinfeksi akan dikeluarkan melalui sekresi tinja.
  2. Telur tersebut kemudian bermembrio di dalam air tawar dan membentuk larva miracidia.
  3. Miracidia memiliki alat gerak berupa silia yang berada di seluruh tubuhnya sehingga bisa bergerak dalam ar tawar dengan bebas untuk mencari inangnya. Larva miracidia juga tidak memiliki mulut, mereka makan dari cadangan energi dalam tubuhnya. Sehingga miracidia harus cepat menemukan inangnya agar bisa bertahan hidup.
  4. (4a) Miracidia kemudian menemukan inangnya, yaitu siput air dan menginfeksinya. Siput air tersebut menjadi inang di mana larva miracidia dapat menyerap nutrisi dari siput dan berkembang menjadi sporokista (sporocysts).
    1. (4b)Sporokista terus berkembang dalam tubuh siput membentuk rediae. Rediae adalah kantung larva yang berisi banyak larva baru yang disebut dengan cercariae. Tidak seperti miracidia, rediae memiliki mulut sehingga dapat menyerap lebih banyak energi untuk menghasilkan cercariae.
    2. (4c)Setelah cukup menyerap energi dari siput, cercariae kemudian dilepaskan
  5. Dilansir dari Animal Diversity Web, cercariae keluar melalui rongga paru siput dan berenang bebas dalam air hingga bisa menempel pada tumbuhan air dan benda lainnya.
  6. Cercariae yang menempel pada tumbuhan air akan berkembang menjadi metacercaria. Metacercaria terbungkus oleh kista seruoa cangkang keras yang melindunginya tetap menempel pada tumbuhan air (inang perantara kedua).
  7. Tumbuhan air tersebut bila dimakan oleh manusia, akan melepaskan metacercaria ke dalam rongga peritoneum usus. Metacercaria kemudian berkembang menjadi cacing hati muda dan bermigrasi ke parenkim hati hingga ke empedu.
  8. Dalam empedu cacing hati muda berkembang dengan menjadi parasit selama tiga hingga empat bulan hingga menjadi cacing hati dewasa. Dalam tahap inilah infeksi cacing hati menyebabkan penyakit Fasiciolosis.

Baca juga: Daur Hidup Katak

Cacing Fasciola Hepatica yang telah dewasa kemudian akan terus hidup dalam tubuh manusia dan bereproduksi. Mereka akan melahirkan embrio-embrio cacing Fasciola Hepatica yang kemudian akan dikeluarkan dari tubuh manusia terinfeksi melalui tinja.

Embrio cacing hati tersebut kemudian akan mengulang kembali daur hidupnya. Selain pada manusia, Fasciola Hepatica juga dapat berinang pada hewan ruminansia seperti sapi dan kambing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jawaban dari Soal 'Makanan Mengandung Energi Berupa'

Jawaban dari Soal "Makanan Mengandung Energi Berupa"

Skola
6 Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Energi Alternatif

6 Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Energi Alternatif

Skola
Teori Pengurangan Ketidakpastian: Asumsi dan Contohnya

Teori Pengurangan Ketidakpastian: Asumsi dan Contohnya

Skola
Asumsi Teori Interaksi Simbolik dan Contohnya

Asumsi Teori Interaksi Simbolik dan Contohnya

Skola
El Nino: Pengertian dan Penyebabnya

El Nino: Pengertian dan Penyebabnya

Skola
Majas Simile: Pengertian dan Contohnya

Majas Simile: Pengertian dan Contohnya

Skola
3 Wujud Kebudayaan beserta Contohnya

3 Wujud Kebudayaan beserta Contohnya

Skola
4 Struktur Pelindung Mata, Apa Saja Itu?

4 Struktur Pelindung Mata, Apa Saja Itu?

Skola
Macam-macam Gangguan Telinga dan Penyebabnya

Macam-macam Gangguan Telinga dan Penyebabnya

Skola
Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Skola
5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

Skola
Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Skola
Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Skola
Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Skola
Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com