Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakaian Tradisional Manteren Lamo, Maluku Utara

Kompas.com - 03/05/2021, 14:31 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri ,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Maluku Utara memiliki sejumlah pakaian tradisional yang cukup dikenal. Namun, Manteren Lamo menjadi pakaian adat yang cukup dikenal masyarakat Maluku Utara dan Indonesia.

Manteren Lamo sudah ada semenjak Kesultanan Ternate dan Tidore masih berdiri. Saat itu, pakaian tradisional ini menjadi salah satu pakaian kerajaan.

Dahulu, Manteren Lamo sering digunakan oleh sultan atau pemimpin Kesultanan Ternate dan Tidore.

Jika sultan mengenakan Manteren Lamo, permaisuri kesultanan mengenakan Kimun Gia, sebagai salah satu pakaian tradisional Maluku Utara untuk perempuan.

Baca juga: Daftar Pakaian Adat di Indonesia

Hingga saat ini Manteren Lamo dan Kimun Gia masih sering dikenakan, khususnya dalam upacara adat, upacara resmi, seperti pernikahan atau lainnya.

Sebagai salah satu pakaian kesultanan saat itu, pakaian Manteren Lamo dan Kimun Gia identik dengan kemewahan.

Mengutip dari Mengenal Rumah Adat, Pakaian Adat, Tarian Adat dan Senjata Tradisional (2009), pakaian adat Manteren Lamo yang dikenakan pria terdiri atas jas tertutup dengan warna merah. Warna ini melambangkan kegagahan seorang pria.

Pada bagian jas tersebut turut diberikan kancing besar yang bahan dasarnya dari perak, jumlah kancingnya biasanya sekitar sembilan. Hiasan utama pada Manteren Lamo adalah bordiran berwarna emas yang terletak di bagian ujung tangan, leher dan saku.

Melansir dari Aplikasi Tebak Gambar dan Pengenalan Pakaian Adat Berbasis Android (2018) karya Fatin Furiyanti, untuk aksesoris Manteren Lamo dan Kimun Gia bernuansa kemewahan, karena dulunya pakaian ini menjadi pakaian yang sering dipakai pihak kesultanan.

Manteren Lamo sering dipadukan dengan celana panjang berwarna hitam polos hingga mata kaki sebagai bawahannya. Untuk aksesoris Manteren Lamo sering menggunakan penutup kepala.

Baca juga: Baju Adat Nggembe, Sulawesi Tengah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com