Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Kelompok Mineral

Kompas.com - 05/04/2021, 16:09 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri ,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.comMineral bisa ditemukan di mana saja. Mulai dari kandungan makanan hingga pembuatan peralatan rumah tangga. Tentunya jenis mineral yang digunakan berbeda antara untuk pembuatan makanan dengan kebutuhan peralatan.

Para ilmuwan telah mengidentifikasi lebih dari empat ribu jenis mineral di bagian kerak bumi. Artinya kelompok dan jenis mineral sangatlah beragam, begitu pula dengan manfaatnya.

Mengutip dari Lumenlearning, para ahli geologi mendefinisikan mineral sebagai padatan kristal bersifat anorganik. Suatu bahan dapat dikatakan mineral jika terbuat dari proses alami serta mengandung komposisi kimiawi.

Dilihat dari bentuk fisiknya, mineral sekilas menyerupai kristal. Makanya disebut sebagai padatan kristal bersifat anorganik.

Menurut Sucipto Hariyanto, dkk dalam buku Lingkungan Abiotik Jilid II: Mineral, Batuan, Gempa, Tanah dan Iklim (2016), berdasarkan komposisi kimiawinya, mineral dapat dikelompokkan menjadi sembilan.

Baca juga: Unsur Mineral yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

Apa sajakah itu?

  • Silikat

Dilansir dari Radford University, silikat merupakan unsur utama pembentuk batuan. Jenis mineral ini mengandung Silikon (Si) serta Oksigen (O). Kira-kira 90 persen kerak bumi mengandung silikat.

Contoh mineral silikat yang paling umum dan mudah ditemui ialah Olivin, Piroksen, Amfibol, Mika Biotit, Mika Muskovit, Feldspar Plagioklas, Feldspar Ortoklas dan Kuarsa.

  • Oksida

Mineral oksida terdiri atas oksigen serta satu atau lebih kandungan logam. Dalam oksida dapat ditemui banyak jenis kandungan logam. Contoh mineral oksida yang paling umum ialah Hematit, Limonit, Magnetit dan Mangan.

  • Sulfat

Mineral sulfat mengandung sulfur atau belerang dan oksigen yang kemudian digabungkan dengan unsur lainnya. Sulfat sering terbentuk di daerah yang memiliki tingkat penguapan tinggi.

Contohnya Halida yang terbentuk di daerah air asin yang menguap, kemudian Gipsum, Anhidrit dan Barit.

Contoh lainnya yaitu Zirkon. Zirkon adalah batu mineral dengan beberapa macam warna. Memiliki kemampuan mendispersikan cahaya sehingga kelihatan berkilauan. Zirkon biasanya menjadi bahan baku keramik dan komponen elektronik, serta pembuatan selongsong pembangkit listrik tenaga nuklir. 

  • Sulfida

Mineral sulfida mengandung sulfur dan logam. Sulfida berbeda dengan sulfat, karena sulfida tidak mengandung oksigen. Contoh Sulfida di antaranya Galena dan Pirit atau besi sulfida. Warna Pirit sekilas terlihat mirip seperti emas, karena warnanya kuning dan terlihat mengilap.

Baca juga: Manfaat Sumber Daya Alam Tambang

  • Karbonat

Mineral karbonat mengandung Karbonat (CO3) kombinasi karbon dengan oksigen, serta penggabungan dari unsur lainnya. Karbonat merupakan salah satu unsur utama pembentuk batuan sedimen. Contoh Karbonat ialah Kalsit (CaCO3), Siderit dan Dolomit.

  • Unsur bebas

Mineral unsur bebas merupakan jenis mineral yang hanya mengandung satu komposisi kimia atau satu unsur saja. Dalam Bahasa Inggris, unsur bebas sering disebut native elements. Jumlah jenis mineral dalam kelompok ini lebih sedikit dibanding kelompok lainnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com