Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Rumah Tradisional Suku Sunda

Kompas.com - 28/01/2021, 17:45 WIB
Ari Welianto

Penulis

KOMPAS.com - Suku Sunda merupakan salah satu suku di Indonesia yang mayoritas mendiami wilayah Jawa Barat.

Suku Sunda memiliki rumah tradisional yang umumnya berbentuk rumah panggung dengan ketinggian sekitar 0,5 meter hingga 0,8 meter atau satu meter di atas permukaan tanah.

Bahkan rumah-rumah yang sudah tua usianya, tinggai kolong ada yang mencapai 1,8 meter.

Dikutip dari buku Rumah Etnik Sunda (2013) karya Hendi Anwar, dan Hafizh A. Nugraha. arsitek rumah Sunda dipengaruhi oleh tradisi atau adat istiadat.

Rumah tradisional masyarakat Sunda yang berbentuk panggung memiliki arti bahwa rumah tidak boleh menempel ke tanah. Ini dilakukan untuk menghormati orang yang sudah meninggal dunia.

Adapun bahan bangunan rumah tradisional Sunda lebih banyak menggunakan bahan dari alam seperti kayu, bambu, ijuk, dan pelepah daun kelapa. Faktor adat istiadat juga memengaruhi tatanan ruang rumah etnik Sunda.

Baca juga: Rumah Sulah Nyanda, Rumah Adat Suku Baduy

Fungsi rumah tradisional Sunda

Di dalam rumah Sunda terdapat pembedaan ruang berdasarkan fungsi dan pemakai.

Di mana area depan rumah seperti teras dan ruang tamu adalah wilayah laki-laki, sedangkan pawon atau dapur dan goah atau gudang gabah merupakan wilayah perempuan.

Sementara ruang tengah bersifat netral tempat berkumpul semua anggota keluarga. Selain pengaruh adat istiadat, faktor alam pun ikut mempengaruhi arsitektur rumah Sunda.

Di mana kondisi topografi yang berbeda-beda memengaruhi penempatan rumah yang disesuaikan dengan keadaan, fungsi, dan kebutuhan masyarakat Sunda.

Dikutip dari buku Suku Bangsa Dunia dan Kebudayaannya (2013) karya Pram, untuk naik ke rumah Sunda disediakan tangga yang yang disebut golodog.

Tangga tersebut terbuat dari kayu atau bambu yang biasanya terdiri tidak lebih dari tiga anak tangga. Golodog berfungsi juga untuk membersihkan kaki sebelum naik ke dalam rumah.

Baca juga: Rumah Kaki Seribu, Rumah Adat Suku Arfak Papua Barat

Nama rumah tradisional Sunda

Rumah adat Sunda sebenarnya memiliki nama yang berbeda-beda bergantung pada bentuk atap dan pintu rumahnya.

Secara tradisional ada atap yang bernama Suhunan Jolopong, Tangong Anjing, Badak Heuay, Perahu Kemured, Jubleg Nagkup, Capit Gunting, dan Buka Pongpok.

Dari kesemuanya tersebut, Jolopong adalah bentuk yang paling sederhana dan banyak dijumpai di daerah-daerah cagar budaya atau desa-desa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com