KOMPAS.com - Musik merupakan ekspresi yang muncul dari jiwa manusia dalam bentuk karya seni.
Musik terbentuk darikumpulan nada yang tersusun harmonis sehingga menghasilkan keindahan menurut indera pendengaran.
Musik tentu memiliki unsur-unsur sehingga menjadi sebuahkarya yang enak didengar. Beberapa diantaranya adalah tinggi rendah nada dan tanda tempo. Berikut penjelasannya:
Dilansir dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, tinggi rendah nada ditentukan oleh frekuensi dan getarannya.
Semakin cepat frekuensinya, akan semakin tinggi nadanya. Sebaliknya, semakin lambat frekuensinya akan semakin rendah nadanya.
Baca juga: Pengertian Garis Melodi dan Unsur Musik
Urutan tinggi rendah nada disebut nada. Nada artinya bunyi yang beraturan, terdiri dari nada tinggi dan nada rendah yang ditentukan oleh frekuensi bunyi.
Dalam not angka terdapat tujuh nada yang menyusun tangga nada dari rendah ke tinggi. Nada yang rendah menunjukkan suara semakin rendah.
Sedangkan nada yang tinggi menunjukka suara semakin tinggi. Pada umumnya, nada semkain ke kanan semakin tinggi.
Nada berbeda dengan suara gaduh, jika nada memiliki getaran yang bertauran sehingga menghasilkan jarah tertentu. Namunm suara gadug memiliki tinggi nada tang tidak tertentu karena getarannya tidak teratur.
Dua nada akan berbunnyi berbeda jika memiliki tinggi nada yang berbeda. Jarak kedua nada biasanya disebut interbal.
Baca juga: Sejarah Musik Jazz
Pengaturan tinggi rendah nada sangat penting, agar karya yang dihasilkan sesuai dengan nada yang dimaksudkan.
Dalam buku Teori Musik (2004) oleh Hanna Mudjilah,
tempo adalah tanda yang digunakan untuk menunjukkan cepat lambatnya sebuah lagu yang harus dinyanyikan.
Tempo pada lagu biasanya ditulis di sebelah kiri atas lagu, baik pada lagu notasi angka. Secara garis besar terdapat tiga kelompok tanda tempo, yakni:
Tempo lambat terdiri dari:
Baca juga: Sejarah Musik Pop
Jenis tempo sedang, yaitu:
Tempo cepat terdiri dari:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.