KOMPAS.com - Mengapa Hujan Asam Dapat Membahayakan Kehidupan Manusia, Tumbuhan, dan Hewan?
Dilansir dari National Geographic, hujan asam adalah kondisi saat air hujan bercampur dengan sulfur dioksida dan nitrogen dioksida membuat airnya bersifat asam dengan pH rendah yaitu 4,2 hingga 4,4. Hujan normal memiliki pH 5,6.
Hujan asam memiliki sifat yang asam. Ketika turun ke permukaan Bumi, air asam tersebut membasuh tumbuhan dan memengaruhi tanah di sekitarnya.
Asam dari hujan mengakibatkan lingkungan kekurangan mineral kalsium dan magnesium.
Air asam yang menyentuh tumbuhan dapat mengikis jaringan epidermis terutama pada bagian kloroplas daun sehingga kemampuan fotosintesis tumbuhan berkurang.
Baca juga: Proses Terjadinya Hujan
Pengikisan jaringan epidermis ini membuat tumbuhan lebih mudah mengalami kekeringan dan juga terserang berbagai macam hama penyakit dan serangga.
Dilansir dari Nature, air hujan asam dapat mengubah pH tanah dan memungkinkan alumunium untuk meresap ke dalam tanah dan menghalangi mineral lain yang dibutuhkan tumbuhan.
Hal ini menyebabkan tumbuhan kekurangan mineral dan air sehingga akan mati jika hujan asam terjadi terus-menerus.
Hujan asam memberikan efek yang sangat keras terutama pada hewan yang tinggal di lingkungan air seperti danau dan rawa-rawa.
Dilansir dari Sciencing, air asam dari hujan akan merusak insang ikan, mematikan embrio hewan air, bahkan membuat ikan menjadi mandul karena kekurangan kalsium.
Baca juga: Mengenal Hujan Zenithal
Tidak hanya mengurangi kalsium, hujan asam meningkatkan kadar karbon dioksida dalam air membuat hewan di dalamnya tidak bisa bernapas dan kemudian mati mengambang.
Hujan asam juga sangat memengaruhi rantai makanan. Matinya hewan pada ekosistem air berarti mengurangi makanan bagi konsumen rantai makanan seperti burung, ular, atau beruang.
Hal ini dapat menyebabkan kelaparan bagi hewan.
Hujan asam dapat merusak benda dan juga infrastruktur terutama yang terbuat dari batu kapur dan marmer seperti patung dan bangunan bersejarah.
Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, air asam dapat melarutkan batu kapur dan marmer menyebabkannya terkikis dan rusak bentuknya.
Baca juga: Hujan Buatan: Proses dan Manfaatnya
Saat hujan asam berhenti, partikel-partikel asam akan mengendap di lingkungan dan terhirup oleh manusia.
Partikel asam tersebut kemudian masuk ke dalam paru-paru dan menyebabkan berbagai macam gangguan pernapasan seperti asma, bronkitis, emfisema, bahkan pneumonia.
Partikel yang tidak terhirup juga dapat menyebabkan iritasi pada mata dan gangguan pengelihatan.
Hujan asam juga dapat merugikan industri perikanan karena mengakibatkan kematian ikan dalam jumlah besar. Begitu juga industri perkebunan yang dirugikan karena penurunan kualitas tanaman, bahkan kematian tanaman secara besar-besaran.