KOMPAS.com - Daftar pustaka kerap kita jumpai dalam karya tulis ilmiah. Menurut Natanael dalam Cara Mudah Menulis Karya Ilmiah (2015), dengan adanya daftar pustaka, pembaca bisa mengetahui sumber acuan yang menjadi landasan dalam pengkajian.
Terdapat dua format daftar pustaka yang biasa digunakan, yaitu APA dan MLA.
APA ialah akronim dari American Psychological Association, merupakan gaya penulisan daftar pustaka yang biasa digunakan dalam bidang, psikologi, filsafat, Ilmu saraf, linguistik, antropologi, kecerdasan buatan, akuntansi, ekonomi, geografi, hukum, pendidikan, politik, sejarah, sosiologi, dan sejenisnya.
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan daftar pustaka sistem APA:
Baca juga: Cara Membuat Daftar Pustaka
Contoh penulisannya sebagai berikut:
Burden, P.R. dan Byrd, D.M. (2010). Methods for effective teaching. Boston: Pearson.
Martin (Penyunting), Genre and institutions: social processes in the workplace and school (hlm. 169-231). New York: Continuum.
Setiawati, L. (2012). A descriptive studi on the teacher talk at an EYL classroom. Conaplin Journal: Indonesian Journal of Applied Linguistic, 1 (2), hlm. 176-178.
Sujatmiko, I.G. (2013, 23 Agustus). Reformasi, kekuasaan, dan korupsi. Kompas, hlm. 6.
Prabowo, G. dan Gischa, S. (Editor). (2021, 2 Januari). Sejarah terusan Suez. Diakses dari https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/30/134053969/sejarah-terusan-suez.
Sedangkan MLA merpupakan akronim dari Modern Language Association. Gaya penulisan daftar pustaka ini lebih sederhana dibandingkan gaya penulisan daftar pustaka lainnya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.