Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Contoh Teks Eksplanasi tentang Banjir

Kompas.com - Diperbarui 04/02/2022, 18:49 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Teks eksplanasi dapat dikategorikan sebagai karangan deskripsi, yang melukiskan atau menggambarkan suatu obyek atau peristiwa tertentu dengan kata-kata secara jelas dan terperinci.

Menurut Mark and Katty Anderson dalam Text Types in English (2003) teks eksplanasi adalah bentuk teks yang menyajikan serangkaian peristiwa.

Tujuan dari teks eksplanasi ialah untuk menyampaikan kepada pembaca mengenai latar belakang terjadinya fenomena secara jelas dan logis. Mengandung pernyataan yang memiliki hubungan sebab-akibat. Berikut contoh teks eksplanasi banjir:

Contoh I

Banjir merendam Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang pada 19 Maret 2019. Rumah dan fasilitas umum yang berada di lima desa terendam. Kelima desa tersebut, yaitu Pamotan, Sidorejo, Ringin, Tempaling, dan Mlagen.

Ketinggian air sempat mencapai 80 cm. Terlihat banyak rumah terendam banjir. Begitu pula fasilitas umum, tiga bangunan madrasah, serta mushala. Di desa Sidorejo banjir merendam sawah seluas 7 hektar, sedangkan di desa Ringin sawah yang terendam mencapai 17 hektar.

Baca juga: Contoh Teks Eksplanasi tentang Covid-19

Contoh 2

Hujan dengan intensitas sedang mengguyur DKI Jakarta pada 10 Oktober 2020. Pusat Data dan Informasi Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat, sebanyak 129 RT terendam.

Sebanyak 57 RT di Jakarta Timur terendam air dengan ketinggian 10 sampai dengan 150 cm. 53 RT di Jakarta Selatan terendam air dengan ketinggian 10 sampai dengan lebih dari 150 sentimeter. Sebanyak 19 RT di Jakarta Barat terendam air dengan ketinggian 10 sampai dengan 70 sentimeter. Sementara sebanyak 1.333 warga yang mengungsi di sembilan titik pengungsian.

Contoh 3

Pada Minggu pagi, 23 Februari 2019, Jakarta terendam banjir. BMKG mencatat bahwa tahun 2020 cuaca lebih basah dari tahun sebelumnya. Cuaca basah maksudnya curah hujan cukup tinggi di sejumlah wilayah Indonesia, termasuk Jabodetabek.

Banjir yang menimpa Jabodetabek tahun ini tak pandang bulu. Perumahan elite di kawasan Kemang, Jakarta Selatan bahkan turut menjadi korban. Pada Minggu pagi, Jalan Kemang Raya dipenuhi mobil mogok. Warga asing dan orangtua kebingungan dari lantai dua rumah mereka. Ikan-ikan koi seukuran lengan orang dewasa lepas dan berenang di air kotor. Minggu pagi yang biasanya menyenangkan di Kemang berubah menjadi pagi penuh kesusahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Siapa Itu Parikesit?

Siapa Itu Parikesit?

Skola
Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Skola
Mengenal Tokoh Rahwana

Mengenal Tokoh Rahwana

Skola
Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Skola
Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Skola
Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Skola
Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Skola
Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Skola
Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Skola
Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Skola
Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Skola
Hubungan Antargatra

Hubungan Antargatra

Skola
Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Skola
Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Skola
Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus

Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com