Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/11/2020, 21:20 WIB
Risky Guswindari ,
Arum Sutrisni Putri

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

The Indonesian troops eventually managed to control the city of Yogyakarta successfully for 6 hours and the attack was known as the 1 March General Offensive.

To commemorate this event, the 1 March General Offensive Monument was built which later became a landmark and cultural heritage of Yogyakarta City. The monument is also to remember the struggle of the Indonesian people against the colonialists.

Baca juga: Explanation Text: Pengertian, Struktur, dan Contoh

Sejarah Perang Gerilya Pasca Indonesia Merdeka

Untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia setelah proklamasi, para pejuang melakukan perang gerilya. Perang ini merupakan salah satu bentuk perang yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan cepat.

Perang gerilya di Yogyakarta terjadi pada 1948, tepatnya saat Agresi Militer Belanda II. Saat itu, perang gerilya dipimpin oleh Jenderal Soedirman.

Yogyakarta saat itu menjadi ibukota Indonesia karena Jakarta dikuasai oleh Belanda. Belanda masuk Indonesia terutama Pulau Jawa pada 14 Desember 1948.

Belanda melakukan berbagai serangan di Yogyakarta, termasuk serangan di Pangkalan Udara Maguwo, kemudian serangan di darat. Pada 19 Desember 1948, Yogyakarta berhasil dikuasai oleh pasukan Belanda dan para pemimpin ditangkap.

Jenderal Soedirman kemudian meninggalkan Yogyakarta untuk melakukan gerilya pada 22 Desember 1948. Selama gerilya, Jenderal Soedirman bersama pasukannya berpindah-pindah tempat dan menyeberangi sungai, gunung, lembah dan hutan.

Untuk memecah konsentrasi Belanda, pasukan Indonesia menyerang pos-pos yang dijaga Belanda. Karena strategi yang cepat dan tiba-tiba, pasukan Belanda menjadi kewalahan.

Karena Agresi Militer Belanda II yang membuat Yogyakarta menjadi tidak kondusif, Sri Sultan Hamengku Buwono IX meminta izin kepada Jenderal Soedirman lewat surat untuk diadakan serangan.

Setelah menyusun rencana, di pagi hari pada 1 Maret 1949, serangan dimulai secara besar-besaran dan serentak di seluruh wilayah Indonesia.

Fokus utama penyerangan dilakukan di Yogyakarta sebagai ibukota Indonesia saat itu. Pagi hari pukul 6, sirine dibunyikan dan serangan dilakukan dari berbagai penjuru kota.

Pasukan Indonesia berhasil menguasai Kota Yogyakarta berhasil selama 6 jam dan serangan tersebut dikenal dengan nama Serangan Umum 1 Maret.

Untuk mengingat peristiwa tersebut, didirikanlah Monumen Serangan Umum 1 Maret yang kemudian menjadi landmark dan cagar budaya Kota Yogyakarta. Monumen tersebut juga untuk mengingat perjuangan bangsa Indonesia dalam melawan penjajah.

(Sumber: Kompas.com/Penulis : Ari Welianto | Editor : Ari Welianto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com