Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahan dan Proses Limbah Organik

Kompas.com - 17/11/2020, 15:45 WIB
Fidelis Dhayu Nareswari,
Ari Welianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sampah atau limbah bisa disebut sebagai sisa produksi yang tidak digunakan lagi. Pembuangan sampah yang tidak benar akan membuat limbah mencemari lingkungan.

Pencemaran terjadi karena limbah yang ada tidak semuanya dapat terurai dengan cepat dan baik oleh tanah.

Pada akhirnya, jika tidak ditangani dengan baik, maka limbah akan berubah menjadi sumber penyakit.

Menurut Undang-Undang (UU) Nomor 18 Tahun 2008, limbah diartikan sebagai sisa atau buangan dari suatu usaha dan atau kegiatan manusia.

Dikutip dari buku Mengolah Sampah Untuk Pupuk dan Pestisida Organik (2010) karya Setyo Purwendro Nuhidayat, menjelaskan mengenai jenis sampah berdasarkan bahan asalnya, sampah dibagi menjadi dua jenis yaitu :

Sampah Organik

Sampah organik berasal dari makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Sampah organik masih dibagi menjadi dua, yaitu sampah organik basah dan sampah organik kering.

  • Limbah Organik Basah

Limbah organik basah adalah jenis sampah yang mempunyai kandungan air cukup tinggi. Contohnya kulit buah, kulit jagung, kulit bawang, sisa biji-bijian, jerami dan sisa sayuran.

Pengolahan limbah organik basah bisa dilakukan dengan cara melakukan pengeringan dibawah sinar matahari langsung hingga kadar air yang terkandung dalam bahan limbah organik berkurang atau habis.

Bahan limbah yang sudah kering bisa dijadikan bahan baku untuk dibuat menjadi berbagai macam produk kerajinan.

Proses pembuatan produk kerajinan masih memerlukan proses lain seperti pencelupan warna atau proses pengawetan agar kuat dan tahan lama.

  • Limbah Organik Kering

Dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (kemdikbud), limbah organik kering merupakan bahan organik lain yang kandungan airnya rendah.

Contoh di antaranya adalah kertas atau kardus, kerang, tempurung kelapa, sisik ikan, kayu, kulit telur, serbuk gergaji, ranting pohon, dedaunan kering dan lain sebagainya.

Kondisi limbah yang kering mempermudah pengolahan limbah ini tidak perlu melalui banyak proses persiapan. Hal yang perlu diantisipasi adalah kondisi limbah jika terkena air.

Perlu adanya proses pengeringan kembali dengan sinar matahari langsung atau alat pengering lain untuk menurunkan kadar air dalam bahan limbah organik agar kembali seperti kondisi semula.

Sampah Anorganik

Sampah anorganik bukan berasal dari makhluk hidup dan tidak mudah membusuk. Karena tidak mudah membusuk maka proses penguraian sampah jenis ini membutuhkan waktu lama.

Sifat limbah yang susah terurai tersebut menjadi penyebab timbulnya berbagai masalah karena

sampah akan terurai dalam jangka waktu ratusan tahun dan jumlahnya semakin bertambah setiap harinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com