KOMPAS.com - Peradaban Babilonia mulai muncul di Mesopotamia pada sekitar 1850 tahun Sebelum Masehi.
Nama Babilonia diambil dari kata babila yang berarti Gerbang menuju Tuhan. Penamaan tersebut berdasarkan realita keindahan Babilonia pada masa tersebut.
Bangsa pendukung dari peradaban Babilonia adalah bangsa Amorit. Sumuabum sebagai pemimpin bangsa Amorit, mulai membuka peradaban Babilonia pada 1850 Sebelum Masehi.
Pelaksanaan pemerintahan Babilonia berdasar pada hukum Hammurabi. Hukum Hammurabi adalah undang-undang yang diciptakan oleh raja Hammurabi untuk mengatur peradaban Babilonia.
Hukum Hammurabi berbentuk teks yang dipahatkan pada tugu batu setinggi 2,5 meter. Hukum ini terdiri atas 280 pasal dan sekitar 4000 baris.
Baca juga: Assyria, Peradaban Lembah Sungai Eufrat dan Tigris
Dalam buku Sejarah Peradaban Dunia I (2017) karya Susmihara, Hukum Hammurabi mengatur segala aspek hukum masyarakat Babilonia, seperti agama, hak milik, perkawinan, utang piutang, perpajakan hingga tindakan kriminal.
Hukum Hammurabi bersifat pembalasan, pelanggar hukum akan mendapatkan balasan sesuai dengan kejahatan yang telah ia perbuat.
Babilonia menganut kepercayaan yang hampir sama dengan bangsa Sumeria. Mereka menganut sistem kepercayaan politeisme atau memuja banyak dewa.
Dewa utama bangsa Babilonia adalah Dewa Marduk, yang merupakan putra dari Dewa Enki. Dalam masyarakat Babilonia, pendeta memiliki peranan penting dalam bidang pengajaran dan pendidikan.
Dalam buku Babylonia : Menyusuri Jejak Kota yang Hilang (2010) karya Ardisson Muhammad, perkembangan ilmu pengetahuan yang paling menonjol dari peradaban Babilonia adalah astronomi, matematika, dan arsitektur.
Dalam ilmu astronomi, peradaban Babilonia mampu membuat teks astronomi tentang katalog bintang serta susunan planet-planet.
Baca juga: Sumeria: Peradaban Lembah Sungai Eufrat dan Tigris
Dalam ilmu matematika, peradaban Babilonia mengembangkan sistem bilangan berbasis 60. Hingga kini, sistem ini masih kita gunakan untuk perhitungan waktu (60 detik, menit, dan lainnya).
Dalam ilmu arsitektur, Babilonia mampu menciptakan menara-menara dan bangunan monumental kota.
Berikut merupakan peninggalan peradaban Babilonia Lama :