Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebijakan Moneter: Definisi dan Tujuannya

Kompas.com - 16/11/2020, 19:00 WIB
Cahya Dicky Pratama,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

Namun, jika kebijakan moneter longgar diterapkan dalam suatu negara dengan ekonomi terbuka dan dengan sistem devisa bebas, akan menyebabkan kesulitan pada neraca pembayaran karena peningkatan jumlah uang yang beredar.

Peningkatan jumlah uang yang beredar akan menyebabkan meningkatnya inflasi di dalam negeri yang kemudian akan menyebabkan menurunnya daya saing produk dalam negeri terhadap produk impor.

Penurunan daya saing produk berdampak pada menurunnya kegiatan ekspor dan bersamaan dengan itu terjadi aliran modal ke luar negeri.

Dengan menurunnya ekspor dan mengalirnya impor, serta meningkatnya aliran modal ke luar negeri akan menyebabkan turunnya cadangan devisa.

Kebijakan moneter ketat biasanya digunakan untuk mengatasi gejolak harga di dalam negeri karena dengan jumlah uang beredar yang tidak berubah akan dapat mengatasi kesulitan neraca pembayaran dan menurunkan inflasi.

Baca juga: Bank Syariah: Definisi, Prinsip, dan Fungsinya

Apabila kebijakan moneter ketat diterapkan dalam suatu negara, akan berdampak pada meningkatnya kemampuan daya saing produk dalam negeri terhadap produk impor.

Sehingga aliran impor bisa menurun serta terjadi aliran modal masuk ke dalam negeri. Dengan menurunnya impor dan mengalirnya ekspor, serta meningkatnya aliran modal masuk ke dalam negeri akan menyebabkan naiknya cadangan devisa suatu negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com