Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengertian dan Contoh Hasil Seni Kriya Gerabah

Kompas.com - 06/11/2020, 15:00 WIB
Fidelis Dhayu Nareswari,
Ari Welianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gerabah di Indonesia sudah menjadi barang umum dan bisa dengan mudah dijumpai. Gerabah banyak digunakan sebagai perkakas dalam kehidupan sehari-hari.

Bahan dasar untuk membuat gerabah adalah tanah liat. Gerabah merupakan salah satu hasil karya seni terapan yang banyak ditemukan di daerah-daerah di Indonesia.  

Keberadaan gerabah di Indonesia ini sudah ada sejak jaman dahulu kala atau jaman prasejarah.

Pengertian Seni Kriya Gerabah

Dikutip dari buku Filosofi Seni Kriya Tradisional Indonesia (1992) karya S.P Gustami, jika pengertian kriya dimaknai sebagai karya seni yang unik dan karakteristik di dalamnya mengandung muatan nilai estetik, simbolik, filosofis, dan fungsional serta ngrawit dalam pembuatannya.

Baca juga: Seni Kriya sebagai Kerajinan Tangan

Dilansir dari Akbar Adhi Satrio (2013) dalam jurnal berjudul Kriya Keramik: Wujud, Posisi, Dan Perannya Di Masa Kini (2013) karya Akbar Adhi Satrio, bahwa gerabah secara material tergolong dalam material keramik yang umumnya menggunakan tanah liat dengan jenis earthenware, terakota, atau majolika.

Masyarakat Indonesia mengenal keramik sebagai produk-produk hasil industrial yang pembuatannya secara massal ataupun kerajinan gerabah yang masih tradisional hasil buatan tangan perajin.

Padahal, ragam produk kriya keramik sebenarnya sangat luas. Material pada kriya keramik tidak terbatas pada benda fungsi namun dapat pula diaplikasikan ke dalam bentuk-bentuk artistik estetis.

Gerabah juga merupakan salah satu peninggalan budaya yang sangat tua.

Dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), kerajinan gerabah di Indonesia sudah dikenal sejak zaman Neolitikum (zaman prasejarah atau zaman batu baru) sekitar 3000–1100 SM.

Baca juga: Seni Kriya: Pengertian dan Fungsinya

Gerabah juga dikenal dengan istilah tembikar atau keramik. Gerabah yang dihasilkan oleh masyarakat Indonesia berupa barang pecah belah seperti tempayan, periuk, belanga, kendi, dan celengan.

Teknik pembuatan gerabah pada saat itu sangat terbatas dan sederhana. Proses akhir dari pembuatan gerabah adalah pembakaran suhu rendah dengan menggunakan jerami atau sabut kelapa.

Perajin menyelesaikan pembuatan gerabah di Kasongan, Bantul, DIY, Kamis (22/10/2020). Di masa pandemi Covid-19 permintaan akan gerabah terutama pot bunga mengalami peningkatan.KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Perajin menyelesaikan pembuatan gerabah di Kasongan, Bantul, DIY, Kamis (22/10/2020). Di masa pandemi Covid-19 permintaan akan gerabah terutama pot bunga mengalami peningkatan.

Contoh Seni Kriya Gerabah

Hingga saat ini seni pembuatan gerabah masih bertahan diberbagai daerah di Indonesia meski zaman sudah semakin modern.

Teknik pembuatannya ada yang masih memakai cara tradisional, ada juga yang memakai cara modern dengan menggunakan alat. 

Berikut beberapa hasil seni gerabah yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia:

Baca juga: Contoh Seni Kriya di Indonesia 

  • Kendi, berfungsi sebagai tempat menyimpan air minum.
  • Periuk, berfungsi sebagai alat untuk memasak nasi.
  • Belanga, berfungsi sebagai alat untuk memasak sayur.
  • Tempayan, berfungsi sebagai alat untuk menyimpan beras atau air.
  • Anglo, berfungsi sebagai alat untuk memasak (serupa dengan kompor).
  • Celengan, berfungsi sebagai tempat menyimpan uang.

Dalam jurnal berjudul Kriya Keramik: Wujud, Posisi, dan Perannya di Masa Kini (2013) karya Akbar Adhi Satriyo, beberapa sektor perajin di sentra-sentra yang sudah sejak dahulu mendapatkan bimbingan dan pembinaan, seperti seniman Sapto Hudoyo yang sudah sejak 1970-an membina para perajin gerabah di desa Kasongan. 

Kemudian Chitaru Kawasaki, seorang profesor dari Jepang yang membina perajin gerabah daerah Bayat, Klaten. 

Desa Kasongan sebagai wilayah pembuatan gerabah menjadi salah satu sentra produksi gerabah yang masih bertahan hingga saat ini.

Sentra tersebut berlokasi di Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Di mana ragam produknya sangat bervariasi dari benda-benda fungsional, seperti peralatan makan dan peralatan dapur tradisional hingga benda-benda hias.

Baca juga: Manfaat Belajar Seni Kriya bagi Anak, Berikut Contoh Kegiatannya

Sistem produksi di Kasongan masih cenderung tradisional dengan pembakaran menggunakan jerami dan tungku bak yang berbahan bakar kayu dan fokus pada keramik bakaran rendah atau yang umum disebut gerabah.

Teknik yang digunakan juga masih tradisional dengan teknik pembentukan manual dan belum banyak memanfaatkan peralatan produksi yang modern.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Siapa Itu Parikesit?

Siapa Itu Parikesit?

Skola
Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Skola
Mengenal Tokoh Rahwana

Mengenal Tokoh Rahwana

Skola
Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Skola
Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Skola
Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Skola
Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Skola
Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Skola
Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Skola
Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Skola
Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Skola
Hubungan Antargatra

Hubungan Antargatra

Skola
Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Skola
Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Skola
Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus

Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com