Pencitraan disebut juga imaji atau penggambaran. Imaji berkaitan erat dengan pancaindera. Penyair dapat menuangkan ekspresi atau perasaannya melalui imaji suara (auditif) dari pendengaran, imaji penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil).
Kata konkrit maksudnya kata yang berhubungan dengan imaji atau pencitraan. Kata ini menandakan kiasan atau lambang. Biasanya dapat ditangkap indera, karena berhubungan dengan imaji.
Baca juga: 7 Puisi Sapardi Djoko Damono yang Paling Dikenal
Majas disebut juga bahasa figuratif. Penggunaan majas berguna untuk memberi konotasi pada puisi. Konotasi adalah penggunaan kata yang tidak merujuk pada arti sebenarnya secara gramatikal.
Ada macam-macam majas, seperti metafora, simile, personifikasi, ironi, sindekdoke, antiklimaks, satir, pars pro toto, totem pro parte, paradoks dan masih banyak lagi.
Versifikasi berkaitan dengan bunyi yang menghasilkan rima, ritma, dan metrum. Rima adalah bersamaan bunyi, baik di awal, akhir, atau tengah baris.
Ritma berkaitan dengan tinggi, rendah, panjang, atau pendeknya bunyi. Sedangkan metrum adalah irama yang diukur berdasarkan jumlah suku kata pada tiap baris.