Akting pada dasarnya menampilkan keindahan dan keterampilan seorang aktor dalam mewujudkan berbagai pikiran, mosi,perasaan, dan sosok peran yang sedang dimainkan sesuai dengan karakter.
Dengan olah rasa maka pemain akan mampu mempusatkan pikiran dan memainkan daya khayal dan emosinya.
Untuk itu seorang pemain teater perlu berlatih konsentrasi, perasaan, dan emosi dengan latihan olah rasa.
Dikutip dari buku Tentang Bermain Drama (1979) karya WS Rendra, ada beberapa teknik bermain drama yang bisa dipelajari.
Berikut teknik-teknik tersebut:
Seorang pemain drama pastilah yang pertama dilakukan adalah bagaimana dia memunculkan
diri dengan tokoh yang diperankan dan adegan yang diharapkan dalam panggung.
Baca juga: Seni Musik: Pengertian, Sejarah, dan Unsurnya
Sebuah dialog merupakan sesuatu yang sulit sekali ditinggalkan, kecuali pada jenis-jenis drama tertentu, tetapi secara garis besar dialog menduduki peran yang cukup vital.
Dialog-dialog yang terdapat dalam naskah drama, sering kali tidak diikuti arahan detail laku atau akting pemain yang memerankannya.
Pemain sering kali dituntut untuk dapat menginterpretasi maksud adegan atau dialog tersebut.
Pengembangan merupakan unsur penting dalan sebuah sandiwara. Dengan dikuasainya tekni ini, pertunjukan yang tersaji tidak akan monoton atau datar.
Dengan begitu, pertunjukan tidak akan membosankan dan penonton akan lebih bisa menikmati sajian drama.
Puncaklah ujung tanjakan pengembangan. Membina klimaks sama dengan membina perkembangan. Perkembangan dan klimaks memberi pengaruh keasyikan pada penonton.
Baca juga: Seni Kriya: Pengertian dan Fungsinya
Teknik timing berarti ketepatan hubungan waktu antara gerakan dan ucapan. Dalam drama ada tiga macam timing.
Pertama, gerakan dilakukan sebelum ucapan; kedua, gerakan dilakukan secara bersama-sama dengan ucapan; dan ketiga, gerakan dilakukan setelah ucapan.
Permainan drama yang disebut tempo adalah cepat lambatnya permainan.
Tempo yang kurang tepat, seperti terlalu lambat atau terlalu cepat akan menghasilkan suatu pertunjukan yang kurang menarik dan cenderung membosankan atau melelahkan.
Drama sebagai seni pertunjukan yang lebih banyak berangkat dari situasi keseharian, cenderung akan menghasilkan situasi yang tidak jauh-jauh dari kehidupan yang nyata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.