Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sistem Gerak Aktif dan Sistem Gerak Pasif pada Manusia

Kompas.com - 19/10/2020, 09:59 WIB
Silmi Nurul Utami,
Rigel Raimarda

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Seluruh makhluk hidup memiliki kemampuan untuk bergerak yang berbeda-beda, namun manusia dan hewan dapat bergerak dengan bebas jika dibandingkan dengan tumbuhan.

Manusia dan hewan vertebrata (bertulang belakang) dapat bergerak bebas karena memiliki sistem gerak pasif dan aktif.

Sistem Gerak Pasif

Sistem gerak pasif terdiri atas rangka yang disusun oleh tulang-tulang. Tulang merupakan alat gerak pasif karena tulang dapat bergerak dengan bantuan otot. Jika tidak ada otot, tulang tidak dapat bergerak.

Rangka tersusun atas tulang-tulang yang saling berhubungan karena adanya persendian. Ada sendi sinartosis yang tidak dapat digerakan seperti pada tulang tengkorak, namun ada juga sendi diartosis yang dapat digerakan.

Baca juga: Upaya Menjaga Kesehatan Sistem Gerak pada Manusia

Dilansir dari Biology Dictionary, sendi diartosis berdasarkan arah geraknya dibedakan menjadi sendi engsel, sendi peluru, sendi pelana, sendi putar, dan sendi geser.

 

KOMPAS.com/SILMI NURUL UTAMI Persendian diartrosis

Sistem Gerak Aktif

sistem gerak aktif terdiri atas otot-otot rangka atau otot lurik yang bekerja dibawah kesadaran. Otot dikatakan sebagai alat gerak aktif karena otot dapat berkontraksi hal ini menimbulkan gerakan pada rangka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com