Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tenis Lapangan: Pengertian dan Sejarahnya

Kompas.com - 13/10/2020, 09:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri ,
Ari Welianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tenis lapangan merupakan salah satu olahraga yang menggunakan bola kecil dalam permainannya.

Tenis lapangan adalah sebuah permainan dengan menggunakan raket sebagai alat pemukul bola hingga melewati net. 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tenis merupakan permainan yang dilakukan dengan memukul bola seukuran kepalan tangan dan sebuah raket yang digunakan sebagai pemukulnya dimainkan oleh dua orang yang dibatasi dengan jaring setinggi satu meter.

Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, tenis lapangan juga sering disebut sebagai real tennis atau royal tennis. Karena saat awal ditemukannya permainan ini hanya dimainkan oleh para keluarga bangsawan atau kerajaan.

Tenis lapangan dimainkan di sebuah lapangan di dalam ruangan. Permainan ini dilakukan dengan menggunakan sebuah raket yang mirip seperti buah pir untuk memukul sebuah bola yang terbuat dari kain yang sangat keras.

Sama seperti tenis meja atau bulu tangkis, permainan tenis lapangan dibatasi dengan jaring atau net yang membagi daerah untuk dua pemain.

Baca juga: Tenis Meja: Pengertian, Sejarah dan Manfaatnya

Dilansir buku Sports in the Western World (1988) karya William Josep Baker, tenis lapangan dapat dimainkan oleh siapa saja, termasuk orang-orang yang menggunakan kursi roda.

Permainan tenis modern berasal dari Birmingham, Inggris pada akhir abad ke-19 sebagai "tenis lapangan rumput

Sejarah tenis lapangan

Tenis lapangan memiliki sejarah yang panjang. Beberapa pendapat jika tenis lapangan berasal dari Mesir, Yunani, dan Romawi Kuno. 

Teori-teori menyatakan jika tenis lapangan berasal dari nama kota di Mesir, Tinnis yang terletak di tepi Sungai Nil, sedangkan kata raket dikembangkan dari bahasa Arab yang berati telapak tangan, rahat. 

Pasangan ganda putri timnas tenis Indonesia, Beatrice Gumulya (kiri) dan Jessy Rompies (kanan), saat melawan pasangan dari Thailand, Peangtarn Plipuech/Tamarine Tanasugarn di Rizal Memorial Tennis Centre, Manila, Filipina, Sabtu (7/12/2019). Beatrice/Jessy meraih medali emas ganda putri pada SEA Games 2019, dengan mengalahkan unggulan kedua dari Thailand, Peangtarn Plipuech/Tamarine Tanasugarn, 6-3, 6-3.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Pasangan ganda putri timnas tenis Indonesia, Beatrice Gumulya (kiri) dan Jessy Rompies (kanan), saat melawan pasangan dari Thailand, Peangtarn Plipuech/Tamarine Tanasugarn di Rizal Memorial Tennis Centre, Manila, Filipina, Sabtu (7/12/2019). Beatrice/Jessy meraih medali emas ganda putri pada SEA Games 2019, dengan mengalahkan unggulan kedua dari Thailand, Peangtarn Plipuech/Tamarine Tanasugarn, 6-3, 6-3.

Mengutip dari Real-Tenis kejuaraan dunia untuk tenis lapangan sudah diadakan sejak 1740. Saat itu di berbagai negara, tenis lapangan meraih popularitas yang cukup tinggi.

Baca juga: Teknik Dasar Permainan Tenis Meja

Inggris Raya contohnya, yang memiliki 30 klub untuk pecinta tenis lapangan, 9 klub di Amerika Serikat, 4 klub di Australia serta 4 klub di Prancis.

Diperkirakan tenis lapangan sudah dimainkan oleh para keluarga kerajaan di Eropa sejak tahun 1500 hingga 1800.

Pada 1874, permainan tenis rumput mendadak jadi tren di kalangan masyarakat berbagai negara.

Walau begitu, permainan tenis lapangan menjadi masih menjadi tren utama di kalangan keluarga Bangsawan Inggris.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com