Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pergerakan Nasional: Dampak dari Politik Etis

Kompas.com - 12/10/2020, 17:46 WIB
Cahya Dicky Pratama,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

Kemudian pada tahun 1925 berubah nama menjadi Perhimpunan Indonesia (PI). Pasa masa ini Perhimpunan Indonesia dipimpin oleh Moh. Hatta, Ahmad Soebardjo, Iwa Kusumasumantri, J.B. Sitanala, Sastromulyono, dan D. Mangunkusumo.

Tujuan Perhimpunan Indonesia antara lain mendorong pelajar Indonesia agar memiliki komitmen yang kuat tentang persatuan dan kemerdekaan Indonesia.

  • Partai Komunis Indonesia

Komunisme masuk ke Indonesia melalui tokoh Sneevliet. Kemudian Sneevliet membentuk organisasi bernama Indische Social Democratishe Vereniging (ISDV) pada tahun 1914.

Baca juga: STOVIA, Sekolah Kedokteran yang Melahirkan Tokoh Pergerakan Nasional

Tahun 1920 organisasi ini berubah nama menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI).

Kehadiran PKI awalnya tidak didukung oleh masyarakat. Oleh sebab itu PKI melakukan propaganda secara besar-besaran untuk menarik dukungan masyarakat.

  • Partai Nasional Indonesia (PNI)

Organisasi ini didirikan Soekarno, Soenarjo, Ali Sastroamidjojo, dan Sartono pada tahun 1925. Organisasi ini berusaha menaungi kaum intelektual muda Indonesia yang memiliki kepedulian terhadap nasib bangsanya.

Tujuan utama PNI adalah melawan kolonialisme dan imperialisme Belanda demi meraih kemerdekaan Indonesia.

Masa Moderat

Masa ini ditandai dengan tindakan represif yang dilakukan pemerintah Belanda. Ada tiga organisasi penting dalam masa ini. Berikut penjelasannya:

  • Fraksi Nasional

Dilansir dari Kamus Sejarah Indonesia (2018) karya Eko Sujatmiko, merupakan orginasi politik pada masa pergerakan nasional yang didirikan di Jakarta pada tanggal 27 Januari 1930.
Organisasi ini diketuai oleh Mohammad Husni Thamrin.

Baca juga: Paham yang Memengaruhi Pergerakan Nasional

Tujuan utamanya adalah menjamin adanya kemerdekaan nasional dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

  • Petisi Soetardjo

Merupakan sebutan untuk petisi yang diajukan Soetardjo Kartohadikoesoemo tanggal 15 Juli 1936 kepada Ratu Wilhelmina serta parlemen di negeri Belanda.

Isi petisi Soetardjo yaitu permohonan agar diselengarakan musyawarah antara wakil Indonesia dan Belanda dengan kedudukan dan hak yang sama.

Tujuannya adalah untuk menyusun rencana pemberian kepada Indonesia sebuah pemerintahan yang berdiri sendiri dalam batas undang-undang dasar kerajaan Belanda.

  • Gabungan Politik Indonesia (GAPI)

Merupakan organisasi yang terdiri dari beberapa partai politik seperti Parindra, Gerindo, PSII, dan PII.

Gabungan Politik Indonesia didirikan pada 21 Mei 1939 oleh Mohammad Husni Thamrin. Tujuan utamanya adalah memperjuangkan keberadaan parlemen di Indonesia.

Baca juga: Politik Etis Belanda: Awal Lahirnya Tokoh-Tokoh Pergerakan Nasional

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com