Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 08/02/2022, 13:36 WIB
Arum Sutrisni Putri

Penulis

Sumber Kemdikbud

KOMPAS.com - Dalam kehidupan sehiari-hari kita sering menjumpai berbagai macam larutan, seperti sabun cuci, sabun mandi, sirup, cuka, penghilang noda, garam dapur, dan masih banyak lainnya. 

Pelarut yang banyak digunakan adalah air. Senyawa ain yang bisa digunakan sebagai pelarut yaitu pelarut organik, seperti kloroform dan alkohol. 

Dilansir dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, larutan adalah campuran homogen yang tersusun dari pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute). 

Ukuran zat dalam larutan sangat kecil, bahkan tidak bisa dilihat hanya dengan miskroskop ultra. Diameter ukurannya kurang dari satu nanometer. Maka larutan terlihat serba sama, sehingga zat larut dan pelarut tidak mudah dibedakan. 

Baca juga: Senyawa dan Contohnya

Larutan dikelompokkan menjadi larutan asan, basa, dan garam. Berikut penjelasannya: 

Larutan asam 

Larutan asam banyak ditemukan di buah-buahan dan sayur, seperti lemon, tomat, jeruk, dan sayuran. Beberapa contoh produk yang menggunakan larutan asam adalah aki kendaraan bermotor dan cuka. 

Larutan asam ternyata bisa menimbulkan dampak negatif untuk beberapa kasus, contohnya hujan asam yang mengakibatkan kerusakan pada bagunan atau patung-patung, serta menggaggu kehidupan makhluk hidup.

Ciri-ciri atau tanda adannya larutan asam, yaitu: 

  1. Dapat menimbulkan korosif
  2. Mengubah kertas lakmus biru menjadi merah 
  3. Rasanya asam (tidak boleh dirasa kecuali makanan)

Larutan basa

Larutan basa sering direaksikan dengan larutan asam, sehingga senyawa yang dihasilkan menjadi netral. Larutan basa akan menetralkan larutan asam yang membentuk air (H2)) serta garam. 

Baca juga: Senyawa Hidrokarbon: Pengertian, Rumus, Golongan, dan Contohnya

Contoh penerapan rekasi netralisasi adalah pengoatan bagi penderita maag, pengoatan untuk sengatan serangga, dan pengolahan tanah pertanian. 

Halaman:
Sumber Kemdikbud
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pengertian Perumusan Masalah: Ciri-ciri dan Fungsi

Pengertian Perumusan Masalah: Ciri-ciri dan Fungsi

Skola
Sikap dan Cara Berpikir Peneliti

Sikap dan Cara Berpikir Peneliti

Skola
3 Pendekatan dalam Mencari kebenaran

3 Pendekatan dalam Mencari kebenaran

Skola
4 Teknik Pengumpulan Data Kualitatif

4 Teknik Pengumpulan Data Kualitatif

Skola
9 Sumber Masalah Penelitian

9 Sumber Masalah Penelitian

Skola
Tujuan dan Karakteristik Penelitian Kuantitatif

Tujuan dan Karakteristik Penelitian Kuantitatif

Skola
12 Karakteristik Tim yang Efektif

12 Karakteristik Tim yang Efektif

Skola
6 Tahapan Penelitian

6 Tahapan Penelitian

Skola
11 Karakteristik Penelitian Kualitatif

11 Karakteristik Penelitian Kualitatif

Skola
7 Cara Merebut Perhatian Audiens pada Awal Presentasi

7 Cara Merebut Perhatian Audiens pada Awal Presentasi

Skola
3 Tips Penting dalam Menangani Sesi Tanya Jawab Presentasi

3 Tips Penting dalam Menangani Sesi Tanya Jawab Presentasi

Skola
9 Teori Pembentukan Kelompok

9 Teori Pembentukan Kelompok

Skola
5 Dimensi Budaya Hofstede

5 Dimensi Budaya Hofstede

Skola
10 Jenis Copywriting

10 Jenis Copywriting

Skola
5 Fungsi Kepemimpinan yang Efektif

5 Fungsi Kepemimpinan yang Efektif

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com