Sekarang kita coba latihan. Di sini ada gambar persegi panjang lingkaran segitiga dan 1 gambar seperti kaos kaki. Perhatikan gambar:
Pada gambar persegi panjang dibagi menjadi 6 bagian sama besar. Artinya dapat kita tuliskan per 6. Banyak bangun yang diarsir adalah 4. Jadi kita tuliskan 4 per 6. Dimana 4 bagian yang diarsir dari 6 keseluruhan bagian yang sama besar.
Pada bentuk lingkaran jumlah keseluruhan adalah 5 bagian. Jadi kita tuliskan per 5. Bagian yang diarsir berjumlah 4. Jadi dapat ditulis pecahan 4/5.
Sekarang segitiga dibagi menjadi dua bagian saat kita tuliskan per 2. Bagian yang diarsir adalah semua. Jadi dua duanya diarsir artinya ditulis pecahan 2/2.
Pada gambar terakhir di sini ada empat bagian. Jadi kita tuliskan per 4. Yang diarsir ada 3. Jadi bentuk.pecahannya 3/4. Tapi pada gambar tersebut tidak sama besr. Jadi ini kita tidak bisa tuliskan 4 bagian karema bagiannya tidak sama besar. Jadi pada gambar terakhir tidak bisa ditulis ¾ karena bagiannya tidak sama besar.
Untuk menuliskan pecahan pada sebuah bentuk atau bangun datar kita lihat dulu Berapa banyak bagiannya kemudian kita lihat Berapa banyak bagian yang diarsir dan juga jangan lupa kalau bagiannya itu harus sama besar.
Kita akan belajar bagaimana cara menentukan pecahan yang lebih besar atau pecahan yang lebih kecil. Pertama-tama saat kita menuliskan sebuah pecahan misalnya ½ kita harus tahu bahwa angka 1 yang ada di atas ini disebut sebagai pembilang dan angka di bawahnya sebagai penyebut.
Sekarang kita akan menentukan pecahan-pecahan sesuai gambar:
Yang pertama kita melihat 4 per 7 yaitu 7 bagian yang sama besar dan artinya kita harus mengarsir 4 bagian dari 7. Bagaimana dengan 3/7. Artinya kita harus mengarsir 3 bagian dari 7. Kalau kita lihat disini manakah yang lebih besar 4 per 7 atau 3 per 7.
Kalau kita bandingkan yang lebih besar adalah 4/7. Kita akan tuliskan simbol lebih besar dari (>). Jika simbol lebih kecilatau kurang dari (<). Titik pada simbol selalu menunjuk pada bilangan yang lebih kecil dan bagian yang terbuka mengarah pada bilangan yang lebih besar. Jadi 4/7 > 3/7.
Bagaimana dengan 3/7? Kita akan mengarsir 3 bagian dari 7. 3/4 artinya kita akan mengarsir 3 bagian dari 4 bagian. Jadi 3/7 lebih kecil daripada 3/4. Atau 3/7 < 3/4.
Pertama bandingkan dua buah pecahan yang memiliki penyebut sama. Ketika membandingkan ternyata pecahan dengan penyebut sama dan pembilang lebih besar itu memiliki nilai lebih besar. Ketika kita membandingkan dua pecahan dengan pembilang yang sama ternyata pecahan yang lebih besar adalah pecahan yang memiliki penyebut yang lebih kecil.
Kita lihat 3/4 dibanding 2/4. 3/4 kita mewarnai 3 bagian. 2/4 kita mewarnai 2 bagian dari semua bagian seluruhnya. Di sini jelas sekali bahwa 3/4 > 2/4. Ketika dua pecahan dengan penyebut yang sama dibandingkan, kita seperti membandingkan angka biasa. Kebalikannya bila kita bandingkan dua pecahan dengan pembilang yang sama maka yang lebih besar justru pecahan dengan peyebut yang lebih kecil.
Bagaimana jika kita membandingkan dua buah pecahan yang penyebut dan pembilangnya berbeda. 2/4 berarti kita akan mengarsir atau mewarnai 2 bagian dari 4 bagian seluruhnya. 3/6 kita mewarnai 3 bagian dari 6 bagian seluruhnya. Ternyata besarnya sama. Jadi 2/4 dan 3/6 senilai. Juga bisa disebut ½ atau satu dari dua bagian yang sama besar.
Pecahan mana yang lebih besar atau yang paling besar atau yang paling kecil atau yang sama dengan atau senilai? Ada ada banyak cara untuk mencari cara itu. Kita bisa menggunakan garis bilangan atau gambar dari setiap pecahan yang kita lihat atau kita bisa membuat gambar dari setiap pecahan yang dibandingkan. Perhatikan gambar: