Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Layang-Layang, Permainan Tradisonal Indonesia

Kompas.com - 27/04/2020, 14:15 WIB
Ari Welianto

Penulis

KOMPAS.com - Layang-layang merupakan salah satu permainan tradisional dari Indonesia. Layang-layang sering dimainkan oleh anak-anak di tanah lapang.

Tidak hanya anak-anak, orang dewasa dan orang tua juga ikut bermain layang-layang. Setiap daerah memiliki keunikan atau ciri khas tentang layang-layang.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), layang-layang adalah mainan yang terbuat dari kertas, berkerangka yang diterbangkan ke udara dengan memakai tali atau benang sebagai kendali.

Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), Layang-layang adalah pesawat leluhur yang meluncurkan penerbangan berawak.

Selama ribuan tahun lalu layang-layang telah digunakan untuk menangkal kejahatan, menyampaikan pesan, mewakili dewa, mengangkat spanduk, kerajinan.

Bahkan untuk menemukan fenomena alam dan mengukur cuaca. Layang-layang modern sebagian besar diterbangkan untuk kesenangan dan olahraga selain menjadi bentuk tradisional ekspresi artistik.

Baca juga: Layang-layang Tertua di Dunia Berasal dari Sulawesi Tenggara? 

Hampir 3.000 tahun yang lalu layang-layang pertama kali dipopulerkan di China. Di mana bahan-bahan yang ideal untuk membuat layang-layang sudah tersedia, seperti kain sutra untuk bahan layar, sutra berkekuatan tensil tinggi untuk jalur terbang, dan bambu tangguh untuk kerangka kerja yang kuat dan ringan.

Layang-layang China yang paling awal diketahui adalah datar (tidak membungkuk) dan sering
berbentuk persegi panjang.

Dalam buku Permainan Tradisional Indonesia (1998), layang-layang termasuk salah satu
permainan rakyat daerah Riau.

Pada umumnya layang-layang terbuat dari kertas atau kain parasut yang diberi kerangka dan dapat diterbangkan ke angkasa dengan bantuan angin setelah diikatkan pada seutas tali atau benang.

Layang-layang dimainkan oleh anak-anak maupun orang dewasa di tanah lapang.

Meskipun layang-layang berekor sudah biasa di Asia selama berabad-abad, baru pada 1893 itu William A. Eddy, seorang jurnalis Amerika yang berkepentingan dengan meteorologi dan fotografi udara layang-layang.

Di mana memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pengembangan layang-layang di Barat dengan memperkenalkan desain tak berujung yang sekarang dikenalnya, memanjang berbentuk berlian.

Struktur layang-layang 

Bentuk dan ukuran layang-layang sangat bervariasi. Beberapa layang-layang dapat terbang dalam angin sepoi-sepoi, sementara desain lainnya membutuhkan angin yang stabil.

Baca juga: Layang-Layang Tidak Hanya Satu, Ini Jenis-Jenisnya

Layang-layang dapat dibuat dari dua batang yang ditutupi dengan bahan layar atau dibuat dalam konfigurasi yang membutuhkan kerangka kerja yang kompleks.

Bahan untuk membuat layang-layang, seperti bambu atau kayu, kain atau kertas, dan tali. Pada dasarnya tidak berubah selama lebih dari 2.000 tahun. Saat ini, layang-layang sering dibangun dengan bahan sintetis.

Ciri-ciri layang-layang

Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), ada ciri-ciri pada layang-layang, yakni:

  1. Terdapatnya dua pasang sisi yang sama panjang.
  2. Terdapatnya sepasang sudut berhadapan yang sama besar.
  3. Terdapatnya satu sumbu simetri yang merupakan diagonal terpanjang.
  4. Salah satu dari diagonalnya membagi dua sama panjang diagonal lainnya secara tegak lurus.
  5. Diagonal-diagonal yang dimiliki oleh bangun layang-layang saling tegak lurus.
  6. Diagonal yang menghubungkan sudut puncak membagi dua bagian sudut-sudut puncak dan layang-layang menjadi dua buah bagian yang besarnya sama.

Cara menerbangkan layang-layang

Bermain layang-layang sangat bergantung pada cuaca, khususnya angin. Karena layang-layang akan sulit terbang jika tidak ada angin.

Baca juga: Tinggalkan Gawai, Mari Nikmati Asyiknya Bermain Layang-layang...

Cara mudah untuk mengetahui ada angin atau tidak bisa melihat daun pohon apakah bergoyang atau tidak. Jika daun bergoyang maka untuk menerbangkan layang-layang akan mudah.

Lokasi untuk bermain layang-layang juga harus diperhatikan. Tanah lapang atau terbuka akan lebih mudah untuk menerbangkan layang-layang jika dibandingkan di lokasi banyak pohon.

Resiko layang-layang akan mudah tersangkut pohon.

Berikut cara bermain layang-layang:

  • Siapkan peralatan berupa layang-layang dan benang.
  • Melihat potensi adanya angin. Karena bermain layang-layang sangat ditentkan oleh angin dan lokasi permainan.
  • Posisi badang layang-layang harus membelakangi arah angin. Maka layangan dapat mudah terangkat melayang naik ke udara.
  • Jika permainan layangan diadu maka benang yang disiapkan adalah benang yang diolah dengan cara melekatkan pecahan kaca halus menggunakan lem. Benang diolah sedemikian rupa hingga menjadi tajam.
  • Ketika menaikkan layangan jenis biasanya sekedar hobi maka tidak perlu menggunakan benang begelas tapi cukup benang biasa atau benang bola atau tangsi. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Siapa Itu Parikesit?

Siapa Itu Parikesit?

Skola
Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Skola
Mengenal Tokoh Rahwana

Mengenal Tokoh Rahwana

Skola
Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Skola
Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Skola
Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Skola
Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Skola
Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Skola
Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Skola
Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Skola
Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Skola
Hubungan Antargatra

Hubungan Antargatra

Skola
Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Skola
Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Skola
Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus

Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com