Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masjid Agung Banten, Materi Belajar dari Rumah TVRI 27 April SMP

Kompas.com - 27/04/2020, 08:45 WIB
Ari Welianto

Penulis

KOMPAS.com - Masjid Agung Banten merupakan salah satu situs peninggalan bersejarah di Indonesia.

Masjid Agung Banten juga salah satu masjid tertua yang sarat akan sejarah dalam perkembangan Islam di Nusantara khususnya Banten.

Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Masjid Agung Banten dibangun pada masa pemerintahan Maulana Hasanuddin (1552-1570).

Maulana Hasanuddin merupakan raja pertama Kasultanan Banten. Sultan Hasanuddin merupakan putra pertama Sunan Gunung Jadi, salah satu wali yang menyebarkan Islam di tanah Jawa.

Masjid Agung Banten termasuk salah satu cagar budaya yang dilindungi. Lokasi Masjid Agung Banten terletak di Desa Banten sekitar 10 kilometer sebelah utara Kota Serang.

Baca juga: Masjid Agung Banten dan Tradisi Ziarah Makam Sultan Jelang Ramadhan 

Arsitektur bangunan masjid

Bangunan utama masjid memiliki rancang bangun tradisional, merupakan inti atau daerah sakral dari kompleks masjid.

Seperti bangunan masjid kuno lainnya, bangunan Masjid Agung Banten memiliki ciri-ciri sebagai masjid kuno Jawa.

Ciri khusus pada Masjid Agung Banten terdapat sebuah gapura pada keempat arah mata angin.

Kemudian menara masjid menggunakan bahan batu yang menjulang setinggi 24 meter dengan diameter 10 meter, ada 83 tangga pada menara tersebut.

Ciri lain Masjid Agung Bantena pada bagian atap bangunan utama yang bertumpuk lima mirip dengan pagoda asal China. Itu merupakan hasil desain seorang arsitektur China bernama Tjek Ban Tjut.

Terdapat juga sebuah kontruksi tembok persegi delapan yang dikenal dengan nama istiwa, bencet atau mizwalah. Di mana digunakan sebagai pengukur waktu dengan memanfaatkan bayangan dari sinar matahari.

Adanya dua buah serambi yang dibangun menjadi pelengkap di sisi utara dan selatan bangunan utama.

Pada bangunan masjid ditopang oleh 24 tiang (soko guru), empat tiang utama terletak pada bagian tengah ruangan.

Baca juga: Pulau Seram, Salah Satu Jalur Rempah di Indonesia 

Pada bagian bawah terdapat empat buah umpak batu berbentuk buah labu. Mihrab terdapat di dinding sebelah barat berupa ceruk tempat imam memimpin shalat.

Dinding timur memisahkan ruang utama dengan serambi timur yang mempunyai bentuk atap limas.

Pada dinding tersebut ada empat buah pintu masuk yang rendah. Setiap jamaah yang masukan ruangan utama harus menundukkan kepala.

Arsitektur bangunan Masjid Agung Banten terdiri dari perpaduan sentuhan budaya, diantaranya Tiongkok, Jawa, Hindu hingga Eropa.

Tempat ziarah

Masyarakat berziarah ke makam sultan dan ulama Banten di kompleks Masjid Agung Banten sebelum Ramadhan.Ridwan Aji Pitoko/KOMPAS.com Masyarakat berziarah ke makam sultan dan ulama Banten di kompleks Masjid Agung Banten sebelum Ramadhan.
Pengunjung yang datang ke Masjid Agung Banten tidak hanya jamaah yang hendak menjalan salat lima waktu.

Baca juga: Ritual Sigofi Ngolo, Tradisi Membersihkan Laut di Teluk Jailolo

Banyak juga pengunjung dari berbagai daerah yang datang untuk berziarah. Karena di Masjid Agung Banten terdapat kompleks pemakaman sultan-sultan Banten dan keluarga.

Seperti makam Sultan Maulana Hasanuddin dan istrinya, Sultan Ageng Tirtayasa, dan Sultan Abu Nasir Abdul Qohhar.

Kemudian di sisi utara serambi selatan terdapat makam Sultan Maulana Muhammad dan Sultan Zainul Abidin, dan beberapa lainnya.

Masjid Agung Banten menempati lahan seluas 1,3 hektar yang dikelilingi dengan tembok setinggi kurang lebih satu meter. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Siapa Itu Parikesit?

Siapa Itu Parikesit?

Skola
Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Skola
Mengenal Tokoh Rahwana

Mengenal Tokoh Rahwana

Skola
Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Skola
Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Skola
Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Skola
Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Skola
Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Skola
Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Skola
Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Skola
Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Skola
Hubungan Antargatra

Hubungan Antargatra

Skola
Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Skola
Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Skola
Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus

Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com