Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tokoh di Balik Kemahsyuran Candi Borobudur

Kompas.com - 25/04/2020, 16:00 WIB
Serafica Gischa

Penulis

Walaupun metode yang digunakan di tahun 1907-1911 masih sangat sederhana, namun hasilnya sampai saat ini masih diakui kualitasnya.

Sebelum melakukan pemugaran Candi Borobudur, Theodoor van Erp sudah terlibat dalam pemugaran candi. Dimulai dengan membantu penyelamatan dan pemeliharaan Candi Siwa komplek Candi Prambanan dan Candi Induk Sewu tahun 1902-1903.

Selanjutnya dia juga terlibat pada pemugaran Candi Ngawen dan Selogriyo di Magelang dan Candi Pringapus di Temanggung.

Selain sebagai ahli pemugaran dan purbakala, van Erp juga merupakan seniman pelukis dengan berbagai karya lukisan dan poster.

Baca juga: Mengapa Candi Borobudur Tidak Masuk Tujuh Keajaiban Dunia?

Prof. dr. Sardjito

Selain terkenal di bidang kesehatan, Sardjito juga memiliki peran di bidang kebudayaan. Dirinya
memperkenalkan Candi Borobudur ke dunia.

Pada tahun 1953 Prof. dr. Sardjito telah membuat penelitian dan mempublikasikan penelitiannya berjudul “The Revival of Sculpture in Indonesia” pada Kongres Pasifik Keilmuan ke-8 di Quezon City, Manila, Filiphina.

Saat itu beliau membuka dunia bahwa Indonesia punya mahakarya seni pada Candi Borobudur dan Prambanan.

Hal ini mengundang para ilmuwan di dalam negeri dan dunia untuk mengetahui dan akhirnya melakukan pemugaran pada Candi Borobudur.

Berkat presentasinya itu, UNESCO menunjukkan ketertarikannya pada Candi Borobudur. Pada 1970-an, UNESCO membantu Indonesia melakukan perawatan dan pemugaran Candi Borobudur.

Prof. Daoed Joesoef

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Daoed Joesoef di era Presiden Soeharto ini juga menjadi salah satu tokoh yang ada dibalik ketenaran Candi Borobudur.

Baca juga: Kebun Raya Bogor Diusulkan Jadi Situs Warisan Dunia, Ini Alasannya

Selama menuntut ilmu di Sorbonne, Perancis beliau mengkampanyekan Borobudur kepada Unesco sehingga pada puncaknya, negara donor UNESCO bersama pemerintah Republik Indonesia bersama-sama melakukan pemugaran Candi Borobudur untuk yang kedua di tahun 1973-1983,

Prof. Dr. R. Soekmono

Selain memimpin proyek pemugaran II Candi Borobudur, Prof. Dr. R terkenal dengan Desertasinya yang berjudul “Candi Fungsi dan Pengertiannya” yang menegaskan bahwa candi bukanlah pemakaman.

Pada bidang studi inilah keahlian dan pengalamannya dapat diuji, terutama pengetahuannya mengenai candi-candi di Indonesia.

Pengalamannya pada Proyek Pemugaran Candi Borobudur menjadikannya seorang ahli mengenai bangunan candi yang sedang ditanganinya.

Di dunia internasional pengetahuannya mengenai konservasi bangunan monumental banyak dipakai. Beberapa jabatan yang berkaitan dengan masalah-masalah konservasi banyak disandangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com