Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal dan Jawaban Belajar dari TVRI 22 April SMP dan Sederajat

Kompas.com - 22/04/2020, 12:30 WIB
Ari Welianto

Penulis

KOMPAS.com - Pada Program Belajar dari Rumah yang ditayangkan di TVRI, Rabu, 22 April 2020 di segmen Pelangi Nusantara membahas tema "Tradisi Lenggang Nyai" untuk SMP dan sederajat.

Berikut pembahasan soal dan jawabannya.

Soal: Di manakah letak keunikan Tari Lenggang Nyai?

Jawaban: Tarian LengganG Nyai mengambil sedikit gaya Cokek dan Tari Topeng dan ada
pengaruh Cina di dalamnya.

Dengan kostum gaun merah terang atau hijau dilengkapi dengan ikat kepala China, para penari meliukkan tubuh.

Tangan dan kaki mereka dengan anggun namun dalam gerakan yang cepat. Bagian kepala dihiasi dengan hiasan seperti mahkota yang identik dengan budaya China.

Pada pertunjukan tarian ini diiringi dengan musik tradisional Betawi, yaitu Gambang Kromong.

 

Soal: Apakah perbedaan pola lantai tari tardisional dan tari kreasi?

Jawaban: Perbedaannya adalah pola lantai tradisi lebih terikat pada pola yang sudah ada.

Sedangkan pola lantai tari kreasi baru dapat diubah sesuai dengan kebutuhan dan kreativitas penari.

Soal: Ceritakan sinopsi Tari Lenggang Nyai

Jawaban: Tari Lenggang Nyai merupakan salah satu kesenian tari khas dari Provinsi DKI Jakarta.

Tari Lenggang Nyai menceritakan mengenai kebebasan wanita. Tari Lenggang Nyai ini terinspirasi oleh kisah hidup Nyai Dasimah.

Tari Lenggang Nyai berasal dari kata "lenggang" yang berati melengak-lengok. Sementara "nyai" diambil dari nama tokoh yang menginspirasi tarian.

Tari Lenggang Nyai diciptakan oleh seorang seniman dari Yogyakarta bernama Wiwik Widiastuti pada 1998.

Menurut cerita, Nyai Dasimah merupakan seorang wanita cantik dari Betawi. Ia dalam kebingungan dan kebimbangan untuk memilih pendamping hidupnya.

Di mana dihadapkan pada dua pilihan pria yang berbeda untuk menjadi pendamping. Yaitu pria kebangsaan Belanda dan kebangsaan Indonesia.

Setelah berpikir panjang, Nyai Dasimah memilih dan menikah dengan pria Belanda untuk menjadi pendamping hidupnya. Pria tersebut bernama Edward William.

Usai menikah itu kehidupan Nyai Dasimah mengalami perubahan. Di mana ada aturan-aturan dari suaminya yang membuat kebebasan Nyai Dasimah terkekang.

Nyai Dasimah pun memberontak karena merasa hak-haknya dirampas. Pemberontakan tersebut untuk memperjuangkan hak dan kebebasannya sebagai seorang wanita.

Ini yang menginspirasi seniman Wiwik Widiastuti untuk menciptakan Tari Lenggang Nyai.

"Makna atau esensi dari Tari Lenggang Nyai adalah tentang jatuh atau bebasnya seseorang untuk menentukan pilihannya, satu dari keturanan Belanda dan yang kedua dari Indonesia.

Kebebasan itu yang saya ambil untuk makna dari Tari Lenggang Nyai," ujar Wiwik Widiastuti pada program belajar dari rumah di TVRI, Rabu (22/4).

Tari Lenggang Nyai sering ditampilkan diberbagai kegiatan di DKI Jakarta. Bahkan sering dibawakan pada pertunjukan seni, pariwisata, dan mancanegara.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com