Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaringan Keilmuan di Nusantara

Kompas.com - 19/03/2020, 19:30 WIB
Arum Sutrisni Putri

Penulis

Sumber Kemdikbud

KOMPAS.com - Kerajaan-kerajaan Islam di wilayah nusantara memiliki peran penting dalam proses terbentuknya jaringan keilmuan di nusantara.

Tahukah kamu bagaimana proses terbentuknya jaringan keilmuan di nusantara?

Jaringan keilmuan di nusantara

Dikutip dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, faktor terbentuknya jaringan keilmuan di nusantara terkait istana sebagai pusat kekuasaan dan pendidikan.

Serta berkembangnya pendidikan Islam di istana-istana raja menjadi pendorong munculnya pendidikan dan pengajaran di masyarakat nusantara.

Lalu bagaimana proses terbentuknya jaringan keilmuan di nusantara?

Baca juga: Perkembangan Islam di Indonesia

Perkembangan lembaga pendidikan dan pengajaran di masjid-masjid kesultanan sangat ditentukan oleh dukungan penguasa.

Sultan kerajaan Islam mendanai kegiatan-kegiatan masjid, mendatangkan para ulama baik dari kalangan pribumi maupun dari mancanegara terutama Timur Tengah.

Para ulama berfungsi sebagai pejabat-pejabat negara yang memberikan pengajaran agama Islam di masjid-masjid negara di istana sultan. Para sultan dan pejabat tinggi menimba ilmu dari para ulama.

Setelah terbentuk berbagai ulama hasil didikan dari istana-istana, maka murid-murid melakukan pendidikan ke tingkatan yang lebih luas.

Para murid ulama melakukan pendidikan di rumah-rumah ulama untuk masyarakat umum, khususnya sebagai tempat pendidikan dasar, layaknya kuttab di wilayah Arab.

Kuttab adalah lembaga pendidikan dasar di Arab sejak masa Nabi Muhammad SAW yang mengambil tempat di rumah-rumah ulama. Sedangkan di nusantara pendidikan dasar berlangsung di rumah-rumah guru.

Baca juga: Pengaruh Islam di Indonesia

Pelajaran yang diberikan terutama membaca Al Qur'an, menghafal ayat-ayat pendek dan belajar bacaan salat lima waktu. Diperkirakan, ini sama tuanya dengan kehadiran Islam di nusantara.

Di nusantara, masjid-masjid di pemukiman penduduk yang dikelola swadaya oleh masyarakat menjalankan fungsi pendidikan dan pengajaran untuk masyarakat umum. Di sinilah terjadi demokratisasi pendidikan dalam sejarah Islam di nusantara.

Karena memiliki tingkat otonomi dan kebebasan tertentu, proses pendidikan dan pengajaran di masjid mengalami perkembangan.

Bahkan berkembang menjadi sebuah lembaga pendidikan yang kompleks seperti meunasah di Aceh, surau di Minangkabau, langgar di Kalimantan dan pesantren di Jawa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com