Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengaruh Islam di Indonesia

Kompas.com - 04/03/2020, 15:30 WIB
Arum Sutrisni Putri

Penulis

Sumber Kemdikbud

KOMPAS.com - Sejarah Indonesia baru meliputi perkembangan kehidupan masyarakat, pemerintahan dan budaya pada masa kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia.

Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, perkembangan Islam di Indonesia mulai abad ke-13 yang menunjukkan intensitas tinggi. Pengaruh Islam terlihat dari sistem pemerintahan, perilaku keagamaan dan bukti fisik.

Sistem pemerintahan

Kemunculan Samudra Pasai sebagai kerajaan Islam di Indonesia menunjukkan bukti konkrit pengaruh Islam pada sistem kemasyarakatan, dalam konteks sistem politik dan pemerintahan. Ditunjukkan dengan penggunaan gelar Sultan untuk raja.

Dalam struktur pemerintahan Kraton Demak juga menunjukkan Islam telah memengaruhi pola dan tatanan pemerintahan kerajaan-kerajaan di Indonesia, ditandai adanya jabatan penghulu.

Baca juga: Wali Songo: Penyebar Islam di Tanah Jawa

Perilaku keagamaan

Di masyarakat Sumatera Barat mengakui perlunya norma-norma adat yang tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang ditetapkan Islam. Adanya pepatah "adat bersendi sara, dan sara bersendikan kitabullah" memperkaya norma-norma adat di Sumatera Barat Islam.

Di Jawa memadukan antara upacara adat dengan dakwah Islam, ditunjukkan dengan adanya grebeg Maulud.

Di berbagai tempat di nusantara banyak diadakan upacara adat dengan latar belakang terkait paham-paham tertentu dalam Islam. Misal, kenduri bubur sura, asan-usen tabut, kanji asura, dan lain-lain.

Di bidang keagamaan, tasawuf memiliki pengaruh cukup penting. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tasawuf adalah ajaran untuk mengenal dan mendekatkan diri kepada Allah sehingga memperoleh hubungan langsung secara sadar dengan-Nya.

Baca juga: Samudera Pasai, Kerajaan Islam Pertama di Nusantara

Ritual-ritual keagamaan masyarakat didasarkan atas ajaran tarekat. Tokoh-tokoh tarekat seperti Hamsah Fansuri, Abdur Rauf Singkel, Nuruddin Ar Raniri.

Mereka adalah pengembang tarekat yang punya banyak pengikut di Sumatera dan menjadi rujukan masyarakat dalam menjalankan ritual keagamaan.

Dalam perilaku keagamaan, ajaran tasawuf dapat diterima di Indonesia karena ada titik temu dengan kepercayaan masyarakat terdahulu. Sehingga dalam perkembangan Islam di masyarakat bentuk-bentuk ritual tasawuf mewarnai perilaku keagamaan masyarakat.

Beberapa tarekat berkembang di Indonesia dengan baik antara lain Wodiriyah, Naqsabandiyah, Satariyah, Rifaiyah, Qodiriyah wa Naqsabandiyah, Syadziliyah, Khalwatiyah dan Tijaniyah.

Di Jawa ada Wali yang menggunakan saluran kesenian untuk menyebarkan Islam. Yang populer adalah Sunan Kalijaga yang menjadikan pertunjukan wayang sebagai sarana dakwah efektif.

Baca juga: Teori Masuknya Islam di Nusantara

Bukti fisik

Bukti fisik masuknya pengaruh Islam terlihat pda bidang seni bangunan (arsitektur) dan seni sastra. Berikut ini penjelasannya:

Seni bangunan

Bukti adanya pengaruh Islam pada seni bangunan ada pada masjid dan makam. Masjid adalah bangunan tempat ibadah shalat bagi umat Islam.

Dalam bangunan masjid pengaruh Islam terlihat dari seni ukir di dalam relief di Masjid Mantingan Jepara Jawa Tengah. Selain di masjid juga ada seni ukir kayu di Cirebon Jawa Barat.

Pengaruh Islam pada makam terlihat dari nisan Fatimah binti Maimun di Leran Gresik Jawa Timur, makam Al Malikussaleh di Beuringen, Samudera, Aceh Nanggroe Darussalam dan makam Troloyo di Mojokerto, Jawa Timur.

Seni sastra

Bukti pengaruh Islam pada seni sastra sangat banyak. Di Sumatera muncul karya sastra yang berbentuk hikayat, syair, tambo dan silsilah. Di Jawa muncul karya sastra seperti suluk, babad, tembang dan kitab.

Baca juga: Kerajaan Demak, Kerajaan Islam Pertama dan Terbesar di Utara Jawa

Kerajaan Islam di Indonesia

Perkembangan kerajaan Islam di Indonesia terlihat dari ada sejumlah kerajaan yaitu:

  1. Kerajaan Perlak
  2. Kerajaan Samudera Pasai
  3. Kerajaan Aceh Darussalam
  4. Kerajaan Ternate dan Tidore
  5. Kerajaan Demak
  6. Kerajaan Pajang dan Mataram
  7. Kerajaan Banten dan Cirebon
  8. Kerajaan Gowa Sulawesi Selatan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kemdikbud
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Direct and Indirect Speech dalam Bahasa Inggris

Direct and Indirect Speech dalam Bahasa Inggris

Skola
4 Unsur Pembentuk Kepribadian

4 Unsur Pembentuk Kepribadian

Skola
3 Jenis Wewenang Menurut Max Weber

3 Jenis Wewenang Menurut Max Weber

Skola
Perbedaan Stratifikasi Sosial dan Diferensiasi Sosial

Perbedaan Stratifikasi Sosial dan Diferensiasi Sosial

Skola
Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Median atau Nilai Tengah

Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Median atau Nilai Tengah

Skola
Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Mean atau Rata-rata

Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Mean atau Rata-rata

Skola
Komunikasi Verbal: Pengertian dan Contohnya

Komunikasi Verbal: Pengertian dan Contohnya

Skola
5 Perbedaan Utang dan Piutang dalam Akuntansi

5 Perbedaan Utang dan Piutang dalam Akuntansi

Skola
Definisi Konflik Sosial dan Contohnya

Definisi Konflik Sosial dan Contohnya

Skola
Kerangka Surat Lamaran Pekerjaan yang Tepat

Kerangka Surat Lamaran Pekerjaan yang Tepat

Skola
Serat Wulangreh Pupuh Durma

Serat Wulangreh Pupuh Durma

Skola
Kerajaan Islam di Sumatera yang Masih Berdiri

Kerajaan Islam di Sumatera yang Masih Berdiri

Skola
Patrape Nggawa Basa Jawa

Patrape Nggawa Basa Jawa

Skola
Langkah-langkah Memainkan Alat Musik Tradisional

Langkah-langkah Memainkan Alat Musik Tradisional

Skola
15 Contoh Kalimat Menggunakan Who, Whom, dan Whose

15 Contoh Kalimat Menggunakan Who, Whom, dan Whose

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com