Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Ada Hewan yang Menjadi Simbol Kejahatan?

Kompas.com - 01/03/2020, 20:00 WIB
Arum Sutrisni Putri

Penulis

KOMPAS.com - Dalam berbagai kisah, ada beberapa binatang yang selalu mendapatkan peran sebagai penjahat atau berada di sisi antagonis.

Seringnya, ular menjadi simbol kejahatan. Tetapi tidak hanya hewan melata itu, ada banyak hewan yang digambarkan jahat dalam suatu kisah.

Tahukah kamu mengapa ada hewan-hewan tertentu yang sering dikisahkan berwatak jahat dalam suatu kisah?

Hewan antagonis

Dikutip dari Wonderopolis, hewan ular diceritakan menghasut Hawa pada kisah Adam dan Hawa yang mengakibatkan keduanya terjatuh dari surga. Ular raksasa bernama Nagini berada di pihak antagonis pada fiksi Harry Potter.

Dalam mitos Yunani ada wanita jahat bernama Medusa dengan banyak ular di kepalanya, bukan rambut. Siapa pun yang menatap Medusa akan berubah menjadi batu.

Ular selalu mendapat peran jahat atau reputasi buruk dalam berbagai cerita. Tetapi ular bukan satu-satunya hewan yang ditaruh di posisi penjahat.

Ada beberapa hewan lain yang dijadikan penjahat. Seperti harimau bernama Shere Khan dari The Jungle Book. Singa yang jahat juga ada di cerita The Lion King.

Laba-laba jahat bernama Shelob ada di cerita The Lord of The Rings. Hiu raksasa jahat di film Jaws. Serigala digambarkan jahat di cerita Little Red Riding Hood dan Three Little Pigs.

Masih banyak kisah lain yang menempatkan hewan tertentu sebagai penjahat atau peran antagonis. Tetapi mengapa hewan-hewan tertentu yang sering mendapatkan peran jahat?

Baca juga: Siapa yang Mengirim Email Pertama?

Rasa takut manusia terhadap hewan

Hewan-hewan tertentu seperti ular, serigala, harimau dan laba-laba, mendapatkan peran jahat. Karena terkait dengan rasa takut manusia terhadap hewan-hewan tersebut.

Sebuah studi pada 2019 menemukan, hewan ular dan laba-laba adalah makhluk yang paling ditakuti di dunia. Hewan lain yang masuk dalam daftar adalah tikus dan anjing.

Bahkan ada bukti yang menunjukkan bahwa ketakutan manusia terhadap laba-laba dan ular adalah bawaan. Artinya ketakutan itu alami yang dibawa sejak lahir.

Para ahli menjelaskan hal itu sebagai hasil evolusi manusia selama jutaan tahun. Manusia purba mengetahui gigitan laba-laba dan ular mengakibatkan penyakit bahkan kematian.

Akibatnya, ketakutan terhadap hewan-hewan ini diturunkan pada manusia masa selanjutnya sebagai mekanisme pertahanan.

Contoh lain adalah tikus yang sering dijadikan penjahat. Kebanyakan orang menganggap bahwa tikus adalah hewan kotor. Tikus dan hewan pengerat lain dianggap sebagai ancaman.

Selama ribuan tahun, tikus-tikus bisa masuk ke rumah orang untuk mencari makan. Tikus adalah hama yang dikaitkan dengan wabah dan menimbulkan penyakit.

Baca juga: Mengapa Kucing Takut Mentimun?

Hewan protagonis

Meski demikian, tidak semua hewan itu selalu mendapatkan peran jahat. Singa misalnya, meski tokoh Scar jahat tetapi Simba dan Nala adalah singa protagonis dalam The Lion King.

Tikus jahat mungkin ada di banyak cerita, tetapi di film Ratatouille ada tikus Remy yang manis dan pintar memasak.

Bahkan ular tidak selalu jahat. Di sebagian besar versi The Jungle Book, ular piton bernama Kaa, meski agak menyeramkan, berada di pihak protagonis Mowgli.

Sedangkan anjing, lebih sering mendapatkan peran baik daripada peran jahat dalam banyak kisah. Misal si anjing bernama Buddy di film Airbud. Atau anjing bernama Beethoven dalam film Beethoven.

Pada akhirnya, dengan imajinasi yang tepat kamu bisa menempatkan hewan apa pun sebagai pihak protagonis atau antagonis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com