Tanah subur berbahan baku batuan vulkanik yang berasal dari gunung berapi dan endapan aliran sungai.
Tanah ini berbahan dasar kapur maupun gambut, akibat proses pencucian tanah akibat curah hujan yang tinggi.
Baca juga: 5 Tokoh Pendiri ASEAN
Tanah-tanah subur tersebar di semua negara, termasuk Indonesia, Thailnad, Myanmar, Vietnam, dan Filipina. Tanah-tanah subur biasanya ditemui di daerah dataran dengan aliran sungai, dataran antar pegunungan berapi dan dataran rendah.
Daerah tanah subur merupakan penghasil bahan makan, terutama beras yang cukup besar di dunia.
Beberapa negara di Asia Tenggara memiliki potensi besar terkait bahan tambang.
Malaysia dan Indonesia adalah penghasil bauksit dan timah yang cukup besar. Selain itu Indonesia dan Brunei Darussalam merupakan penghasil minyak dan gas bumi.
Barang tambang di Indonesia, yaitu batu bara (Sumatera dan Kalimantan), enmas, dan tembaga (Papua).
Asia Tenggara membentang di daerah ekuator sehingga memiliki angin musin yang datang dari gurun-gurun di Australia dan daratan Asia.
Angin musim merupakan gerakan massa udara yang terjadi karena perbedaan tekanan udara antara dua wuilayah.
Angin ini menyebabkan Asia Tenggara memiliki dua musim, yaitu musim kemarau dan penghujan.
Angin pesat pada belahan bumi utara berbelok ke kanan, sedangkan di belahan bumi selatan berbelok ke kiri.
Pembelokan tersebut menyebabkan terjadinya angin pasat timir laut dan angin pasat tenggara.
Baca juga: Asteroid yang Jatuh di Gunung Berapi Asia Tenggara
Selain angin yang bervariasi, curah hujan di Asia tenggara juga beragam. Di Indonesia, terutama di Pulau Jawa memiliki curah hujan tinggi di Oktober sampai April.
Musim kering di wilayah tersebut terjadi di April hingga Oktober. Pada bulan tersebut angit pasat tenggara yang kering bertiup dari Australia.
Di Myanmar, pada pertengahan Mei sampai Oktober terjadi musim hujan. Di Thailand, musim hujan terjadi di Oktober sampai Januari, sedangkan Filipuina terjadi hujan di sepanjang tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.