Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Tahu, Bukan dari Indonesia

Kompas.com - 09/02/2020, 17:00 WIB
Serafica Gischa

Penulis

KOMPAS.com - Tahu dan tempe sudah menjadi bahan makanan yang tidak terpisahkan, terlebih di Indonesi.

Sama-sama berbahan dasar kedelai, namun ternyata tahu bukan makanan asli dari Indonesia.

Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, tahu memiliki tekstur yang lembut dan berwarna lebih putih dibandingkan tempe.

Hal ini karena proses pembuatan yang berbeda. Tahu terbuat dari sari kedelai yang sudah diolah, sedangkan tempe merupakan frementasi dari kedelai.

Sejarah tahu

Tahu ternyata bukan berasal dari Indonesia, melainkan dari Tiongkok. Tahu ternyata menjadi makanan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Tiongkok.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Ibu Hamil Pantang Minum Susu Kedelai?

Banyak teori mengenai awal mula terbentuknya tahu kedelai yang diambil dari asalnya, sebagai berikut:

  • Ditemukan di China Utara

Teori paling umum menyatakan bahwa tahu kedelai pertama kali ditemukan di China Utara sekitar 164 Sebelum Masehi, oleh Lord Liu An seorang pangeran Dinasti Han.

Cerita rakyat Tiongkok sering mengaitkan penemuan-penemuan penting dengan tokoh sejarah yang terkenal.

Teknik-teknik produksi tahu kedelai mungkin sudah ada jauh sebelum masa ini.

  • Bubur kacang kedelai

Teori lainnya mengatakan bahwa metode untuk memproduksi tahu kedelai ditemukan secara tidak sengaja ketika bubur kacang kedelai rebus dicampur dengan garam laut yang tidak murni.

Garam tersebut mengandung garam kalsium dan magnesium yang menyebabkan campuran kedelai mengental dan menghasilkan gel seperti tahu kedelai.

Pasalnya susu kedelai telah dimakan dikonsumsi sebagai sup gurih sejak zaman kuno.

  • Teknik Mongolia

Teori ketiga mengatakan bahwa orang China kuno mempelajari metode untuk mengentalkan susu kedelai dengan meniru teknik pengadukan susu dari orang Mongolia atau India Timur.

Terlepas dari kemajuan China, tidak ada teknologi atau pengetahuan tentang membudidayakan dan memproses produk susu yang ada dalam masyarakat China kuno.

Buktinya, teori ini terletak pada kesamaan etimologis antara istilah China untuk susu fermentasi Mongolia dan istilah doufu atau tahu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com