Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Perut Bunyi Saat Lapar?

Kompas.com - 02/02/2020, 17:00 WIB
Arum Sutrisni Putri

Penulis

KOMPAS.com - Bunyi perut telah menjadi topik menarik bagi para ilmuwan selama bertahun-tahun.

Dikutip dari Science ABC, faktanya, 2000 tahun lalu, bangsa Yunani menyebut bunyi perut menggeram dengan nama khusus, borborygmi.

Mengapa perut membuat suara menggeram saat lapar? Apakah perut bunyi hanya saat lapar?

Sistem pencernaan

Sebenarnya suara atau bunyi menggeram berasal dari perut dan usus kecil.

Bunyi perut umumnya terkait dengan rasa lapar. Tetapi sebenarnya perut menggeram sepanjang waktu tidak hanya saat lapar saja.

Baca juga: Alasan Makanan Terasa Lebih Enak ketika Perut Lapar

Sistem pencernaan pada dasarnya adalah tabung panjang yang memanjang dari mulut hingga ke anus.

Proses tubuh mendapatkan makanan adalah melalui gelombang kontraksi otot yang terus-menerus mendorong makanan ke bawah. Proses ini disebut peristaltik.

Selain makanan dan cairan yang bergerak melalui sistem pencernaan, gas dan udara juga masuk ke dalamnya.

Kantong-kantong gas dan udara inilah yang menyebabkan perut berbunyi. Suara dari gas dan udara diproduksi di perut sepanjang waktu. 

Ketika terdapat makanan dalam tubuh, maka sebagian besar suara diserap oleh makanan. Oleh sebab itu, suara geraman perut sangat rendah dan hampir tidak terdengar.

Kecuali bila seseorang menempelkan kepala ke perutmu.

Jadi, mengapa bunyi perut lebih keras saat lapar?

Baca juga: 12 Alasan Mengapa Rasa Lapar Selalu Muncul

Penyebab perut bunyi

Dilansir dari Tufts Now, bunyi perut lebih keras ketika tidak ada makanan di tubuh.

Adanya makanan di usus dapat meredam suara perut. Tetapi jika hanya ada udara dalam perut, maka akan terdengar bunyi perut.

Ketika perut merasa lapar akan mengirimkan sinyal ke otak untuk membuat sistem pencernaan bekerja kembali.

Ketika terjadi kontraksi otot lagi dalam kondisi perut kosong, maka kantong-kantong gas dan gelembung udara menyebabkan suara lebih keras. Karena tidak ada makanan di dalam perut yang dapat menyerap suara.

Bunyi perut atau perut yang menggeram adalah cara perut memberi tahu rasa lapar dan perlu diberi makan.

Jika tidak ingin perut berbunyi keras, maka perut harus diberi makan secara berkala.

Fungsi sistem pencernaan sangat kompleks dan membutuhkan asupan makanan tepat agar berfungsi secara normal dan tetap diam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Siapa Itu Parikesit?

Siapa Itu Parikesit?

Skola
Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Skola
Mengenal Tokoh Rahwana

Mengenal Tokoh Rahwana

Skola
Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Skola
Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Skola
Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Skola
Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Skola
Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Skola
Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Skola
Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Skola
Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Skola
Hubungan Antargatra

Hubungan Antargatra

Skola
Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Skola
Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Skola
Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus

Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com