Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gangguan Sistem Pernapasan Manusia

Kompas.com - 30/01/2020, 12:00 WIB
Ari Welianto

Penulis

Penyakit itu terjadi adanya penyempitan saluran napas karena pembengkakan kelenjar limfa dan pembengkakan di tekak (amandel).

Adenoid bagian dari sistem limfati, seperti amandel yang bertugas untuk membersihkan infeksi dan menjaga keseimbangan cairan tubuh.

Adenoid biasanya membesar di awal masa kecil. Infeksi pada anak-anak dapat menyebabkan pembengkakan dan peradangan kelenjar gondok dan bisa membesar permanen.

Jika adenoid membesar akan menghambat pernapasan melalui hidung dan menganggu saluran sinus.

6. Pneumonia

Pneumonia adalah radang paru-paru akibat infeksi bakteri Diplococcus pneumonia. Paru-paru pada penderita terdapat cairan yang kental.

Cairan tersebut dapat menganggu pertukaran gas pada paru-paru. Itu menyebabkan oksigen yang diserap oleh darah menjadi kurang.

Baca juga: Ilmuwan Kembangkan Deteksi Dini Kanker dengan Alat Tes Pernapasan

Pneumonia dapat menular melalui udara saat penderita batuk dan bersin. Gejala pneumonia yakni demam, batuk berdahak, tidak enak badan, sakit pada bagian dada, dan sering kesulitan bernapas.

Untuk penanganan pneumonia dengan memberikan antibiotik, oabt pembuat saluran napas menjadi longgar, terapi oksigen, dan penyedotan cairan dalam paru-paru.

7. Difteri

Difteri merupakan penyumbatan faring atau laring oleh lendir akibat infeksi bakteri Corynebacterium diphteriae.

Biasanya di saluran pernapasan atas, dan gejala yang lebih umum akibat penyebaran bakteri toksin ke seluurh tubuh. Difteri merupakan penyakit menular disebagian besar dunia hingga akhir abad ke-19.

Ketika kejadian di Eropa dan Amerika Utara mulai menurun dan berkurang adanya langkah-langkah imunisasi.

Gejala-gejala disteri biasanya, demam, kelelehan, kedinginan, dan sakit tenggorokan ringan.

Baca juga: Cara Melatih Pernapasan agar Lebih Bertenaga dan Tidur Nyenyak

8. Emfisema

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com