Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gangguan Sistem Pernapasan Manusia

Kompas.com - 30/01/2020, 12:00 WIB
Ari Welianto

Penulis

Selain menginfeksi paru-paru, bakteri tersebut juga menginfeksi bagian tubuh klain.

Saat bakteri masuk ke dalam paru-paru, bakteri akan menyebabkan infeksi dan memicu sistem imun untuk bergerak menuju area yang terinfeksi dam segera memakan bakteri tersebut agar tidak menyebar luas.

Saat sistem imun lemah, maka bakteri dapat masuk ke dalam peredaran darah dan sistem limfa untuk menginfeksi organ lain.

Sistem limfa adalah suatu sistem sekunder yang berfungsi mengalirkan limfa atau getah bening di dalam tubuh.

Penderita TBC, biasanya mudah lelah, berat badan turun drastis, lesu, hilang nafsu makan. Berkeringat dingin di malam hari, sulit bernapas, dan batuk berdarah.

Baca juga: Mekanisme Pernapasan Manusia

3. Asfiksi

Asfiksi adalah gangguan pengangkutan dan penggunaan oksigen oleh jaringan akibat tenggelam, pneumonia, tersendak makanan keracunan CO.

Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), asfiksi merupakan kegagalan atau proses pernapasan yang disebabkan oleh kekurangan oksigen di otak. Bahkan ketidaksadaran yang terjadi bisa menyebabkan kematian.

Asfiksi bisa disebabkan oleh cidera atau terhambatnya jalur pernapasan. Langkah-langkah yang perlu dilakukan dengan cepat dan efesien dengan Cardiopulmonary resuscitation (CPR).

CPR adalah tindakan pertolongan pertama pada orang yang mengalami henti napas karena sebab-sebab tertentu. CPR untuk membangun kembali pernapasan normal.

4. Asidosis

Asidosis adalah akibat peningkatan kadar asam karbonat dan asam bikarbonat dalam darah.

Ada dua jenis asidosis utama, yakni asidosis respiratorik dan asidosis metabolik. Asidosis respiratorik disebabkan oleh akesresi karbon dioksida yang kuat dari paru-paru.

Sementara asidosis metabolik terjadi ketika asam diproduksi dalam tubuh lebih cepat daripada yang di ekskresi oleh ginjal.

Baca juga: Pernapasan Dada dan Perut Memberikan Manfaat Berbeda Bagi Tubuh

5. Adenoid

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com