Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kue Keranjang: Sejarah dan Maknanya

Kompas.com - 25/01/2020, 10:00 WIB
Serafica Gischa

Penulis

KOMPAS.com - Perayaan Imlek identik dengan sajian kue keranjang. Kebutuhan kue keranjang akan semakin banyak mendekati tahun baru Imlek.

Dilansir dari National Geographic, kue keranjang adalah kue khas yang selalu disajikan pada saat perayaan Imlek.

Kue keranjang dalam bahasa Mandarin disebut dengan Nian Gao atau dalam dialek Hokkian disebut dengan Ti Kwe.

Ti Kwe ini memiliki arti sebagai kue manis yang sering disusun tinggi bertingkat dengan penyusunan dari bawah hingga atas semakin kecil. Memiliki arti sebagai peningkatan rejeki atau kemakmuran.

Legenda raksasa Nian

Terdapat sebuah mitos dalam sejarah adanya kue keranjang. Pada zaman China kuno, ada seekor raksasa yang bernama Nian dan tinggal di sebuah gua di gunung.

Dirinya akan keluar berburu ketika lapar. Pada musim dingin, banyak hewan berhibernasi. Hal ini membuat Nian turun ke desa dan mencari korban untuk disantap.

Baca juga: Mengapa Barongsai Selalu Ada Saat Imlek?

Banyak masyarakat desa takut dengan Nian selama puluhan tahun. Sampai akhirnya ada seseorang warga desa yang bernama Gao memiliki akal untuk membuat beberapa kue sedehana.

Kue tersebut terbuat dari tepung ketan dan gula yang dicampur. Kemudian diletakkan di depan pintu untuk diberikan kepada Nian.

Ketika Nian mencari mangsa, dia melihat kue keranjang di setiap rumah dan memakannya hingga kenyang. Nian pun kembali ke gua meninggalkan desa.

Sejak saat itu penduduk desa membuat kue keranjang setiap musim dingin untuk mencegah Nian memburu dan memakan manusia.

Selain itu juga untuk mengingat jasa Gao yang sudah berhasil mencegah Nian memburu manusia dan menemukan kue beras tersebut.

Makna kue keranjang

Terdapat beberapa makna yang ada pada kue keranjang sehingga menjadi makanan wajib saat Imlek. Berikut maknanya:

  • Kebersamaan

Secara filosofi, kue keranjang terbuat dari tepung ketan dan memiliki sifat yang lengket memiliki arti persaudaraan yang sangat erat dan menyatu.

Baca juga: Warna Merah, Identik pada Perayaan Imlek

Rasa kue keranjang yang manis juga menggambarkan rasa suka cita, menikmati keberkatan, dan memberikan yang terbaik dalam hidup.

Bentuk kue keranjang yang bulat dan tidak memiliki sudut mewakili makna kekeluargaan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Siapa Itu Parikesit?

Siapa Itu Parikesit?

Skola
Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Skola
Mengenal Tokoh Rahwana

Mengenal Tokoh Rahwana

Skola
Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Skola
Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Skola
Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Skola
Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Skola
Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Skola
Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Skola
Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Skola
Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Skola
Hubungan Antargatra

Hubungan Antargatra

Skola
Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Skola
Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Skola
Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus

Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com