Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nyamuk, Pembawa Penyakit dan Musuh Manusia

Kompas.com - 19/01/2020, 12:00 WIB
Serafica Gischa

Penulis

KOMPAS.com - Nyamuk merupakan hewan di bumi yang memburu darah manusia. Gigitan nyamuk memberikan kesan gatal dan bekas bentol pada kulit.

Dilansir dari National Geographic nyamuk menjadi salah satu hewan yang paling menggangu bagi mannusia.

Dengungan dari sayap nyamuk bisa membangunkan manusia yang sedang tidur, bahkan yang paling nyenyak.

Fisik dan perilaku nyamuk

ilustrasi nyamuk berkembangshutterstock.com ilustrasi nyamuk berkembang
Nyamuk memiliki kaki yang panjang dan ringan. Serta mulut yang memanjang, seperti jarum yang mampu menusuk.

Antena berbulu pada nyamuk jantan lebih tebal dibandingkan nyamuk betina.

Sebagian besar nyamuk betina membutuhkan protein yang diperoleh dari darah untuk mematangkan telurnya.

Baca juga: Viral Sepekan, Kentut Bisa Bunuh Nyamuk hingga Pengangkatan PNS Tanpa Tes

Telur diletakkan di permukaan air dan menetas menjadi larva.

Sebagian besar spesies nyamuk, larva memakan alga dan organik meskipun beberapa nyamuk bersifat predator dan memakan nyamuk lainnya.

Tidak seperti serangga pada umumnya, larva pada tahap kepompong bisa berenang bebas. Kepompong bernafas melalui pipa di dada.

Nyamuk dewasa setelah keluar dari kepompong langsung kawin. Durasi hidup mereka juga bervariasi antara dua minggu hingga enam bulan.

Dengungan nyamuk dihasilkan dari frekuensi sayap yang tinggi. Bagi betina, dengungan tersebut juga sebagai sarana pengenalan jenis kelamin.

Penularan penyakit

Selain menjadi salah satu hewan terbang yang mengganggu, nyamuk juga sebagai hewan pembawa penyakit.

Nyamuk menjadi musuh nomor satu manusia untuk dibasmi, karena nyamuk bisa membawa penyakit yang paling mematikan.

Baca juga: Pria Uganda Mengaku Bisa Bunuh Nyamuk dengan Kentut, Ini Faktanya

Beberapa penyakit ganas bisa ditularkan dari nyamuk yang menyebabkan jutaan orang mati setiap tahunnya.

Nyamuk menggigit manusia tidak mengenal usia dan generasi. Bayi maupun orang yang sudah tua sekalipun bisa menjadi sasaran.

Terdapat lebih dari 3.000 spesies nyamuk. Berikut beberapa jenis nyamuk mematikan:

  • Nyamuk Anhopeles

Menjadi satu-satunya spesies yang membawa penyakit malaria. Nyamuk tersebut juga menularkan filariasis dan ensefalitis.

Penyakkt filariasis adalah sejumlah infeksi yang disebabkan oleh cacing filaria dan dapat menyerang hewan atau manusia.

Penyakit ensefalitis adalah peradangan yang terjadi pada jaringan otak dan dapat menyebabkan gejala gangguan saraf.

  • Nyamuk Culex

Membawa virus west nile, ensefalitis, dan filariasis.

Virus west nile dapat menyebabkan penyakit serius pada otak maupun membran otak (miningitis).

Baca juga: Musim Hujan Segera Tiba, Ini Cara Cegah Nyamuk DBD Masuk Rumah

  • Nyamuk Aedes

Membawa demam kuning, demam berdarah, dan ensefialitis.

Nyamuk menularkan penyakit dengan berbagai cara. Untuk malaria, parasit menempel pada usus nyamuk betina dan memasuki inang saat dia menyusu.

Untuk demam kuning dan demam berdarah, virus nyamuk masuk ketika manusia mengkonsumsi makanan yang terinveksi virus tersebut dan ditularkan melalui air liur nyamuk yang menempel pada makanan.

Menghisap darah

Nyamuk menggunakan karbon dioksida, bau, dan suhu tubuh untuk mendeteksi korban yang akan digigit.

Hanya nyamuk betina yang memiliki bagian mulut untuk mengisap darah. Nyamuk menusuk dua tabung ke dalam kulit menggunakan belalainya yang seperti jarum.

Dua tabung tersebut terdiri dari satu untuk menyuntikkan enzim yang menghambat pembekuan darah. Tabung yang lain untuk menghisap darah masuk ke tubuh nyamuk.

Nyamuk menghisap darah bukan sebagai sumber makanan, melainkan sebagai sumber protein telur nyamuk.

Baca juga: Serba-serbi DBD: Penyebab, Gejala, sampai Tanaman Penghalau Nyamuk

Untuk makanan, nyamuk jantan dan betina memakan nektar dan gula nabati lainnya.

Dampak terhadap ekosistem

Di dalam ekosistem, nyamuk menjadi sumber makanan bagi beberapa hewan, di antaranya burung, kelelawar, capung, dan katak.

Sedangkan bagi nyamuk, manusia bukanlah target utama. Nyamuk lebih suka kuda, sapi, dan burung.

Kontrol populasi

Upaya untuk pengendalian atau pemberantasan populasi nyamuk bisa dimulai dengan perawatan sumber air. Hal ini karena semua nyamuk membutuhkan air untuk berkembang biak.

Penyemprotan insektisida untuk membunuh nyamuk dewasa juga efektif. Namun, karena adanya pemanasan global bisa meningkatkan jumlah dan jangkauan nyamuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com