Obyek dari antropologi adalah manusia dalam kedudukannya sebagai individu, masyarakat, suku bangsa, kebudayaan dan perilakunya.
Para antropolog memperhatikan banyak aspek kehidupan manusia. Antara lain perilaku sehari-hari, ritual, upacara dan prosesnya yang mendefinisikan manusia sebagai manusia.
Antropologi mempertanyakan bagaimana masyarakat bisa menjadi sama atau berbeda, bagaimana evolusi membentuk cara berpikir manusia, apa itu budaya, adakah manusia yang universal dan lainnya.
Para antropolog mengeksplorasi hal-hal unik yang membuat manusia menjadi manusia.
Antropolog bertujuan untuk meningkatkan pemahaman manusia tentang diri manusia itu sendiri dan satu sama lain.
Perhatian utama para antropolog adalah aplikasi atau penerapan pengetahuan untuk solusi masalah manusia.
Antropologi memanfaatkan dan membangun pengetahuan dari ilmu sosial, biologi, humaniora dan fisik.
Studi antropologi berkaitan dengan fitur biologis yang menjadikan manusia dan aspek sosial manusia.
Fitur biologis yang dimaksud seperti fisiologi, susunan genetika, sejarah gizi dan evolusi. Sedangkan aspek sosial seperti bahasa, budaya, politik, keluarga dan agama).
Fungsi antropologi adalah untuk mengembangkan pengetahuan tentang manusia baik secara fisik (biologis) maupun secara sosio-kultural.
Baca juga: Metode Pendekatan dalam Ilmu Antropologi
Dikutip dari Discover Anthropology, Ruth Benedict (1887-1948) mengatakan tujuan antropologi adalah untuk membuat dunia aman bagi perbedaan manusia.
Sedangkan menurut Koentjaraningrat dalam Pengantar Ilmu Antropologi (2002) tujuan antropologi adalah:
Terkait tujuan ilmu antropologi maka dapat diketahui manfaat mempelajari antropologi untuk:
Baca juga: Interaksi Sosial Akomodatif: Pengertian dan Contohnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.