KOMPAS.com – Sastra merupakan seni, alat untuk mengajar, wujud ekspresi dan perasaan yang mendalam, serta inspirasi kehidupan.
Sastra adalah ungkapan individu, berupa pengalaman, pemikiran, ide, perasaan, dan wujud keyakinan dengan alat bahasa.
Karya sastra memiliki ciri utama, seperti fiksionalitas, ciptaan, imajinasi, dan penggunaan bahasa yang khas.
Sastra memiliki pendekatan yang menjadi bagian teori strukturalisme. Salah satunya pendekatan ekspresif.
Pendekatan ekspresif dalam karya sastra
Jelaskan konsep pendekatan ekspresif dalam kajian sastra!
Pendekatan ekspresif adalah pendekatan sastra yang menelaah kajian dengan ekspresi perasaan atau temperamen penulis.
Fokus pendekatan ini terletak pada pengarang karya sastra, ide gagasan, emosi, dan pengalaman lahir batin.
Teori ekspresif memandang suatu karya sebagai dunia pengarang yang terungkap menjadi dunia eksternal atau karya sastra.
Penempatan karya sastra berdasarkan pendekatan ekspresif
Selain memberi perhatian pada bagaimana karya sastra diciptakan, pendekatan ini juga menelaah bentuk bentuk yang ada dalam karya sastra.
Studi pendekatan ekspresif karya sastra, yaitu:
Pendekatan ekspresif digunakan untuk melihat ciri individualisme, nasionalisme, komunisme, dan feminisme dalam karya sastra individual maupun dalam kerangka periodisasi.
Kelemahan dari pendekatan ekspresif ini, yaitu kecenderungan menyamakan secara langsung realitas dalam karya sastra dengan yang dialami pengarang.
Pendekatan ekspresif menempatkan karya sastra sebagai apa? Berikut jawabannya:
Referensi:
Rokhmansyah, Alfian. 2014. Studi dan Pengkajian Sastra; Perkenalan Awal terhadap Ilmu Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Emzir, Saifur Rohman, Andri Wicaksono. 2018. Tentang Sastra: Orkestrasi Teori dan Pembelajarannya. Yogyakarta: Garudhawaca.
https://www.kompas.com/skola/read/2023/06/16/090000069/mengenal-pendekatan-ekspresif-dalam-kajian-sastra