Teori Uses and Gratiffication: Pengertian dan Contohnya

KOMPAS.com - Teori uses and gratiffication adalah teori komunikasi yang membahas penggunaan media oleh individu atau kelompok.

Ada tiga ahli yang berperan penting dalam perumusan dan pengembangan teori ini, yakni Elihu Katz, Jay. G Blumler, dan Michael Gurevitch.

Pengertian teori uses and gratiffication

Dilansir dari situs Communication Theory, teori uses and gratiffication adalah teori komunikasi massa yang membahas efek media pada manusia.

Lebih tepatnya, teori ini menjelaskan bagaimana seseorang menggunakan media untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Apabila terpenuhi kebutuhannya, manusia akan merasa puas. Bisa jadi, mereka mengulangi media yang sama untuk memuaskan kebutuhan.

Dengan kata lain, teori uses and gratiffication lebih condong pada apa yang dilakukan manusia terhadap media, ketimbang apa yang diperbuat media untuk manusia.

Dikutip dari situs ThoughtCo, kebanyakan teori komunikasi massa memandang khalayak sebagai pengguna pasif.

Artinya khalayak (pengguna) tidak mampu berbuat apa-apa terhadap media serta informasi yang disajikan.

Namun, berbeda halnya dengan teori uses and gratiffication. Sebab, teori ini memandang khalayak sebagai pengguna aktif.

Berarti khalayak bebas memilih dan menggunakan jenis media apa yang akan dikonsumsi sesuai kebutuhannya.

Contoh teori uses and gratiffication

Ada dua prinsip dasar yang harus dipahami dalam teori komunikasi ini, yaitu:

• Pengguna media bersifat aktif

Maksudnya khalayak terlibat aktif dalam memilih, menentukan, serta menggunakan media apa saja yang mereka inginkan.

• Sadar akan opsi media yang berbeda

Artinya khalayak menyadari bahwa ada berbagai opsi media yang bisa digunakan untuk memuaskan kebutuhannya.

Salah satu contoh teori uses and gratiffication adalah khalayak menyesuaikan kebutuhannya akan informasi dengan tayangan berita.

Dari beberapa tayangan tersebut, pengguna dihadapkan pada pilihan bahwa ada banyak jenis media yang bisa digunakan, misal media daring, televisi, dan radio.

Selanjutnya, pengguna bisa memilih media daring dari perusahaan media tertentu untuk mendapatkan informasi atau berita.

Berdasarkan contoh di atas, kita bisa melihat bahwa khalayak adalah pengguna aktif. Sebab, mereka bisa memilih media sesuai kebutuhannya.