Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Proses Terjadinya Siklus Fosfor

KOMPAS.com – Daur biogeokimia adalah daur yang mempertahankan unsur-unsur penting bagi kehidupan, termasuk fosfor. Pergerakan unsur fosfor di bumi berada dalam siklus atau daur fosfor. Bagaimana proses terjadinya siklus fosfor? Berikut adalah proses daur fosfor!

Pelapukan batuan

Dilansir dari University of California Museum of Paleontology, fosfor ditemukan di kerak bumi terutama di batuan sedimen yang mengandung mineral fosfat ().

Batuan yang mengandung fosfat tersebut kemudian mengalami pelapukan seiring dengan berjalannya waktu.

Pelapukan dan hujan melarutkan batuan dan melepaskan ion fosfat anorganik ke tanah dan juga air. Selain batuan sedimen, abu vulkanik dan abu mineral juga merupakan sumber unsur fosfor bumi.

Tanaman menyerap fosfor

Siklus fosfor kemudian melalui bagian biotik, di mana senyawa fosfat dalam tanah dan air diserap oleh tanaman.

Oleh tanaman, senyawa fosfat dibuat menjadi materi genetik (DNA dan RNA) bersama gula deoksiribosa dan basa nitrogen.

Setelah diserap oleh tanaman, fosfor kemudian masuk ke dalam rantai makanan. Herbivora mendapatkan fosfor dari tanaman, sedangkan karivora mendapatkannya dari herbivora.

Adapun, manusia mendapatkan unsur fosfor dengan cara mengonsumsi hewan dan tumbuhan. Dengan begitu, unsur fosfor diserap oleh makhluk hidup selama kehidupannya.

Dekomposisi

Ketika makhluk hidup mati, sisa-sisa tubuhnya akan mengalami dekomposisi. Di mana dekomposer atau detritivor akan menguraikan sisa-sisah tubuhnya menjadi zat yang lebih sederhana, termasuk unsur fosfor.

Pada tahapan inilah, unsur fosfor yang dikonsumsi oleh makhluk hidup kembali ke tanah dalam bentuk senyawa fosfor organik.

Mineralisasi

Siklus fosfor kemudian memasuki tahapan mineralisasi. Dilansir dari Science Learning Hub, fosfat organik dalam tanah kemudian dipecah oleh bakteri menjadi bentuk senyawa fosfat anorganik.

Proses mineralisasi tersebut, membuat unsur fosfor dapat digunakan kembali oleh tubuhan.

Masuk ke lautan

Namun, tidak semua fosfor kembali ke tanah dan langsung digunakan kembali. Kebanyakan unsur fosfor terbawa oleh limpasan air ke sungai dan berakhir di lautan.

Unsur fosfor yang terbawa air maupun sisa organisme hidup yang tenggelam, akan membentuk lapisan sedimen yang mengandung fosfor.

Lapisan sedimen yang mengandung fosfor tersebut berada di dasar lautan dan memerlukan proses geologis berupa pengangkatan untuk dapat kembali ke daratan.

Dilansir dari Khan Academy, proses geologis tersebut memerlukan waktu yang lama sehingga unsur fosfor rata-rata berada di dasar laut selama 20 ribu hingga seratus ribu tahun.

Artinya, unsur fosfor secara stabil hilang ke dalam laut dan tidak bisa digunakan dalam waktu dekat. Hal ini membuat unsur fosfor berada dalam siklus yang tidak seimbang atau tidak sempurna.  

Tidak melalui komponen atmoser

Apakah siklus fosfor melalui komponen atmosfer? Jawabannya adalah tidak. Tahapan siklus fosfor tidak melalui atmosfer seperti siklus biogeokimia lainnya (misalnya siklus karbon, nitrogen, dan belerang).

Hal tersebut dikarenakan fosfor tidak memiliki fase gas. Sehingga, senyawa fosfor tidak dapat ditemukan di atmosfer.

Ketidakseimbangan siklusnya membuat persediaan fosfor menjadi sedikit. Sehingga, petani harus menggunakan pupuk fosfor untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tumbuhan.

https://www.kompas.com/skola/read/2022/05/18/072356169/proses-terjadinya-siklus-fosfor

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke