Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penyebab Tanah Longsor

KOMPAS.com – Tanah longsor merupakan salah satu bencana alam berupa tanah, batuan dan material lainnya yang bergerak menuruni lereng hingga menyebabkan banyak kerusakan.

Longsor biasanya terjadi di tanah yang miring seperti lereng dengan penyebab yang berbeda-beda. Dilansir dari U.S. Geological Survey, longsor mencakup lima mode gerakan lereng yaitu jatuh, tumbang, longsor, menyebar, dan mengalir.

Lalu apa sajakah yang merupakan penyebab tanah longsor? 

Penyebab tanah longsor

Pada dasarnya penyebab tanah longsor adalah gempa, hutan gundul, getaran tanah, air, adanya beban tambahan, bekas longsoran lama, dan meletusnya gunung berapi. Berikut penjelasannya: 

  • Jenis permukaan

Jenis permukaan suatu daerah menentukan risiko longsor. Daerah lereng yang miring cenderung mudah mengalami longsor. Semakin terjal suatu lereng, maka semakin besar kemungkinan terjadinya longsor.

Daerah dengan struktur tanah yang kurang padat juga batuan yang kurang kuat juga memperbesar kondisi longsor suatu daerah.

  • Air

Air, baik merupakan air hujan ataupun air banjir dapat menjadi salah satu penyebab tanah longsor. Ketika hujan lebar atau banjir, air akan masuk ke dalam tanah dan membuat sedimen menjadi lebih berat.

Disadur dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, air kemudian terakumulasi di bagian dasar lereng sehingga menyebabkan gerakan lateral. Gerakan tersebut membuat sedimen yang berat bergerak dan kemudian terjadilah longsor.

Penurunan ketinggian air secara tiba-tiba juga dapat menyebabkan longsor. Misalnya suatu danau atau sungai yang tiba-tiba surut, dinding tanah disekitarnya akan kehilangan penopang secara tiba-tiba. Hal tersebut membuat daerah yang awalnya direndam air akan mengalami longsor.

  • Gempa

Gempa menyebabkan tanah longsor. Gempa bumi menggetarkan permukaan bumi, membuat tanah, batuan, juga bangunan bergerak sehingga menyebabkan longsor di permukaan yang tidak stabil.

Menurut David K. Keefer dalam laporan berjudul Landslides Caused by Earthquakes (1984) menyebutkan bahwa jumlah tanah longsor yang disebabkan oleh gempa bumi meningkat seiring dengan bertambahnya magnitude (kekuatan) gempa. Semakin besar kekuatan gempa, maka semakin banyak tanah yang longsor.

  • Getaran tanah

Selain gempa bumi, getaran tanah juga dapat menjadi penyebab longsor. Contoh getaran yang dapat menyebabkan longsor adalah getaran runtuhnya bangunan, getaran, kendaraan bermotor, dan juga getaran yang dihasilkan dari meledaknya bom.

  • Tata lahan pertanian

Pertanian di daerah lereng yang terjal dapat menyebabkan longsor. Hal tersebut dikarenakan tanah basah pertanian menambah berat sedimen, namun akar tanaman pertanian cenderung lemah dan pendek sehingga tidak bisa menahan tanah tetap pada tempatnya.

  • Hutan gundul

Hutan gundul juga menjadi salah satu penyebab tanah longsor. Dilansir dari National Geographic, tumbuhan menahan dan mencengkram tanah ditempatnya, tanpa adanya sistem akar pohon, semak, dan tumbuhan lain, tanah akan lebih mudah meluncur.

  • Meletusnya gunung berapi

Ketika meletus, gunung berapi mengeluarkan lahar panas dari dalam perutnya. Lahar yang mengalir serta guncangan gunung yang meletus akan memicu longsornya tanah.

Tanah longsor gunung berapi menyatu dengan lahar, menjadikannya tanah longsor yang paling berbahaya dan paling merusak.

  • Adanya beban tambahan

Adanya beban tambahan pada suatu permukaan lereng dapat menjadi penyebab tanah longsor. Misalnya jalan yang dibangun di atas lereng rentang terjadi longsor, terutama ketika banyak kendaraan yang melewatinya.

  • Bekas longsoran lama

Bekas longsoran lama merupakan permukaan yang sebelumnya pernah longsor. Bekas longsoran lama biasanya memiliki tanah yang gembur dan subur dan terdapat di daerah tebing juga sekitar mata air. Longsoran lama rentan kembali mengalami longsor apabila mendapat beban tambahan.

https://www.kompas.com/skola/read/2021/09/24/120000769/penyebab-tanah-longsor

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke