Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jenis Koloid, Sifat, dan Contohnya

KOMPAS.com – Fasa adalah bentuk suatu molekul misalnya air dalam suhu ruang memiliki fase cair, namun dalam suhu 0 derajat Celsius memiliki fase padat (es batu). Ketika sebatang rokok dinyalakan, pembakarannya akan menghasilkan asap rokok.

Apakah fasa dari asap rokok? Mungkin akan banyak orang yang menjawab bahwa asap rokok adalah gas.

Namun asap rokok bukanlah gas, melainkan aerosol padat atau salah satu jenis dari koloid. Hal tersebut karena asap rokok memiliki fase terdispersi padat dan mediumpendispersi gas.

Namun apakah koloid itu sebenarnya?

Koloid adalah campuran heterogen yang terbentuk dari suatu zat yang tersebar (terdispersi) ke dalam zat lainnya (pendispersi). Zat yang dilarutkan dalam koloid tidak larut layaknya dalam campuran homogen, namun tersebar menjadi partikel-partikel ke dalam zat pelarut atau pendispersinya.

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, ukuran partikel koloid lebih besar dari atom tetapi terlalu kecil untuk dilihat mata yaitu sekitar 10^-7 cm hingga 10^-3 cm.

Jenis-jenis koloid

Dilansir dari Chemistry LibreTexts, berdasarkan fasa zat pendispersi dan zat terdispersinya, koloid dibagikan menjadi empat yaitu aerosol, sol, emulsi, dan busa. Berikut penjelasannya:

  • Aerosol padat

Aerosol padat adalah sistem koloid dengan fase zat terdispersinya padat, dengan medium pendispersinya yaitu gas. Contoh dari aerosol padat adalah debu, asap, dan asap rokok.

  • Aerosol cair

Adapun aerosol cair adalah koloid dengan fase zat terdispersinya adalah cair, sedangkan fase zat pendispersinya adalah gas. Contoh aerosol cair adalah awan, kabut, dan semprotan.

  • Sol

Sol adalah koloid dengan fase terdispersinya adalah padat, sedangkan fase zat pendispersinya adalah cair. Contoh sol adalah jeli, gelatin, dan darah.

  • Sol padat

Sol padat adalah koloid dengan fase zat terdispersi dan zat pendispersinya adalah sama-sama padat. Contoh sol padat adalah batu rubi, tanah, permata, dan kaca berwarna.

  • Emulsi cair

Emulsi cair adalah koloid yang fase zat terdispersinya dan fase zat pendispersinya sama-sama cair. Contoh dari emulsi cair adalah susu, minyak dalam air, dan mayonnaise.

  • Emulsi padat

Emulsi pada adalah koloid yang fase zat terdispersinya adalah cair, sedangkan fase zat pendispersinya adalah padat. Contoh emulsi padat adalah keju dan mentega.

  • Busa cair

Busa cair adalah koloid yang fase zat terdispersinya adalah gas, sedangkan fase gas pendispersinya adalah cair. Contoh busa cair adalah busa sabun, krim kocok, dan krim cukur.

  • Busa padat

Busa padat adalah jenis koloid yang fase zat terdispersinya adalah gas, sedangkan fase zat pendispersinya adalah padat. Contoh busa padat adalah marshmellow, spons, dan batu apung.

Sifat-Sifat Koloid

Sifat-sifat yang terdapat pada koloid, yaitu:

  • Terdiri dari dua fase

Koloid adalah campuran heterogen, sehingga koloid terdiri dari dua fase zat yang berbeda. Pasangan dua fase itulah yang membedakan jenis koloid.

  • Efek Tyndall

Dilansir dari BCcampus Open Publishing, partikel dalam koloid cukup besar untuk dapat menghamburkan cahaya atau menghasilkan efek Tyndall.

Partikel-partikel terdispersi dalam koloid menghamburkan cahaya menyebabkan kolom iluminasi. Hal tersebut membuat koloid yang awalnya terlihat tidak berwarna menjadi keruh saat terkena cahaya.

  • pendispersinya

Partikel-partikel dalam koloid tidak diam namun melakukan gerak Brown. Berdasarkan laman Sciencing, partikel-partikel tersebut menunjukkan gerakan zig-zag konstan pada skala makroskopis. Gerak Brown terjadi karena partikel saling bertumbujan secara ters-menerus.

  • Adsorpsi

Partikel koloid yang besar dapat menarik partikel-partikel yang lebih kecil. Penarikan partikel ion oleh permukaan koloid disebut dengan adsorpsi.

  • Sulit dipisahkan

Koloid adalah campuran heterogen yang sulit dipisahkan karena partikel terdispersinya sangat kecil. Sehingga pemisahan koloid tidak dapat dilakukan dengan saringan biasa, melainkan menggunakan membran semipermeabel.

Namun jika koloid dibiarkan terus-menerus dalam waktu yang lama. Partikel terdispersinya akan bergerak ke bawah dan terpisah dengan zat pendispersinya.

  • Koagulasi

Koagulasi adalah sifat koloid yang dapat mengendap dikarenakan partikel yang membentuk agregat lalu mengendap.

Koagulasi berarti rusaknya sistem koloid yang dikarenakan berbagai faktor seperti pemanasan, pendinginan, penambahan zat lain, penambahan elektrolit, dan pemberian muatan listrik.

https://www.kompas.com/skola/read/2021/07/28/122306669/jenis-koloid-sifat-dan-contohnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke