Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apakah di Laut Hitam ada Kehidupan?

KOMPAS.com - Laut Hitam atau yang dikenal Black Sea tidaklah berwarna hitam. Warna perairannya sama seperti laut pada umumnya, yakni biru agak tua. Banyak orang menggunakan perairan Black Sea sebagai jalur transportasi atau sekadar untuk berwisata.

Setidaknya ada enam negara yang terletak di jalur Laut Hitam, yakni Bulgaria, Georgia, Rumania, Rusia, Turki dan Ukraina.

Tiap negara tersebut memiliki panjang garis pantai yang berbeda. Diperkirakan ada 16 juta orang dari enam negara tersebut yang bermukim di zona pesisir Laut Hitam.

Sebagai salah satu satu laut yang memiliki nama unik, Black Sea masih menyimpan sejumlah misteri. Khususnya tentang kehidupan bawah lautnya yang belum diketahui banyak orang.

Apakah di Laut Hitam ada kehidupan? Jika ada, siapakah penghuninya?

Cekungan besar milik Laut Hitam

Dikutip dari Black Sea NGO Network, total luas wilayah Laut Hitam hampir sepertiga ukuran Benua Eropa.

Black Sea menjadi salah satu cekungan air pedalaman terbesar di dunia, hampir seluruh daerah cekungannya terisolasi dari jalur perairan dunia. Hanya tersisa area sebesar 2 kilometer untuk mengirim dan menerima pasokan air.

Setiap tahunnya, Laut Hitam mengirim sekitar 610 kilometer kubik air ke Laut Aegea. Selain mengirim, Black Sea juga menerima pasokan air dari Laut Mediterania yang sayangnya membutuhkan waktu ratusan tahun dan mengalir sangat lambat.

Laut Hitam juga menerima kiriman air dari beberapa sungai besar di Eropa. Karakteristik air sungai yang cenderung tawar, bercampur dengan air laut yang asin, menyebabkan Black Sea memiliki lapisan atas yang lebih segar dan ringan serta lapisan bawah yang lebih padat.

Laut Hitam, cekungan air anoksik alami terbesar di dunia

Laut Hitam memiliki cekungan air anoksik alami terbesar di dunia. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), anoksik diartikan sebagai kondisi tanpa oksigen yang sering terjadi di daerah rawa atau area permukaan air tertentu.

Pasokan air yang lambat dan percampuran air (air tawar dengan air asin) yang buruk menyebabkan kadar oksigen di perairan ini menjadi berkurang atau tidak cukup. Akibatnya, Laut Hitam hampir mati di kedalaman lebih dari 180 meter.

Ada kehidupan di Laut Hitam

Walau kandungan oksigennya tergolong rendah di kedalaman lebih dari 180 meter, namun laut ini masih berpenghuni. Melansir dari situs Black Sea Education, beberapa makhluk hidup masih bisa ditemui di perairan ini.

Tingkat salinitas (kadar garam air laut) yang kurang dari 20 persen, menyebabkan keanekaragaman hayati di perairan Black Sea tergolong rendah.

Faktor penyebab lainnya adalah karakteristik airnya yang kurang asin dan kurang padat, serta suhunya hampir sama seperti suhu udara, hangat di musim panas dan dingin di musim dingin.

Bagian perairan dengan kedalaman lebih dari 200 meter hanya bisa dihuni oleh bakteri anaerob yang menghancurkan sisa kehidupan di lapisan atasnya.

Tak ada ikan ataupun ganggang yang bisa hidup di kawasan tersebut karena sama sekali tidak ada oksigen.

Untuk bagian perairan yang lebih dangkal atau dekat dengan garis pantai, bisa ditemui makhluk hidup berupa kepiting, moluska, ikan bentik, dan beberapa spesies ikan lainnya.

Sedangkan di kedalaman hingga 15 meter, bisa ditemui ganggang cokelat, siput laut, krustasea kecil dan cacing laut.

Pada kedalaman 20 meter hingga 30 meter bisa ditemui pari punggung duri, ikan turbot Laut Hitam, hiu dogfish, ikan gurnard atau triglidae.

Walau laut ini kurang cocok dihuni oleh penghuni laut pada umumnya, namun Black Sea menjadi pilihan favorit para ilmuwan untuk penelitian.

Bagi mereka, Laut Hitam menjadi surganya penelitian, karena sangat unik dan berbeda dengan laut pada umumnya.

https://www.kompas.com/skola/read/2021/06/19/112839369/apakah-di-laut-hitam-ada-kehidupan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke