Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Alat Musik Daerah Sulawesi Barat

KOMPAS.com - Sulawesi Barat adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terbentuk pada tahun 2004 hasil pemekaran dari Provinsi Sulawesi Selatan.

Dilansir dari situs resmi Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, Sulawesi Barat diduduki oleh sebagian besar Suku Mandar, Suku Toraja, Suku Bugis, dan suku-suku lainnya.

Ketiga suku besar tersebut hidup secara berdampingan menciptakan kebudayaan di Sulawesi Barat.

Salah satu contoh kebudayaan Sulawesi Barat yang lahirdan berkembang di Sulawesi Barat dalam bidang kesenian adalah alat musik tradisional.

Sulawesi Barat memiliki banyak alat musik daerah, di antaranya adalah:

Calong merupakan alat musik pukul dan tergolong pada perkusi yang dibuat dari bilah-bilah panjang bambu yang disusun di atas buah kelapa.

Bambu yang digunakan untuk membuat Calong harus dikeringkan selama kurang lebih enam bulan dan buah kelapa yang digunakan juga umurnya harus pas dan juga harus kering sempurna namun tidak keriput.

Empat bilah bambu yang telah kering kemudian disusun di atas buah kelapa dengan cara diikat oleh arraq-arraq (pelepah pisang kering).

Calong menghasilkan empat nada yang berbeda dengan suara yang sangat nyaring, sehingga bisa terdengar hingga jauh bahkan hingga 5 km. Calong biasanya digunakan oleh anak-anak sebagai hiburan juga oleh para petani Suku Mandar ketika menunggu hasil panen.

  • Kecapi Mandar

Kecapi Mandar atau kacaping tobaine adalah alat musik petik khas Suku Mandar Sulawesi Barat. Kecapi Mandar memiliki bentuk seperti kecapi pada umumnya, namun Kecapi Mandar yang dimainkan oleh perempuan memiliki bentuk yang berbeda.

Kecapi Mandar yang digunakan perempuan berbentuk melengkung, sehingga pemainnya harus mengangkat kaki untuk mendekatan kecapi ke badan.

Kecapi Mandar dahulu kala dimainkan sebagai pelipur lara, biasany oleh wanita Suku Mandar saat berada sendirian di rumah.

Raodah dalam jurnal berjudul Eksistensi dan Dinamika Pertunjukkan Musik Tradisional Mandar di Kabupaten Polman Sulawesi Barat (2019), menyebutkan bahwa kecapi Mandar sangat sulit dijumpai dan kini hanya ada dua orang yang bisa memainkannya yaitu Santuni dan kakak perempuannya Maryama yang sudah berusia 81 tahun.

  • Pakkeke

Pakkeke atau keke adalah alat musik tiup khas Suku Mandar Sulawesi Barat. Pakkeke dibuat dari bambu yang kecil dengan diameter sekitar 2 sentimeter.

Ujung bambu tersebut kemudian dililit berkali-kali oleh daun kelapa kering agar bisa menghasilkan bunyi yang unik. Pakkeke menyerupai suling, lengkap dengan lubang di sepanjang batangnya.

Saat ditiup, pakkeke akan menghasilkan suara yang unik dan biasa dimainkan oleh para petani Suku Mandar disela-sela kesibukan mereka dalam mengurus ladang.

Seiring dengan berkembangnya zaman, pakkeke sering digunakan sebagai instrument musik dalam berbagai perhelatan seni Sulawesi Barat.

  • Gongga Lima

Gongga lima adalah alat musik tradisional Suku Mandar Sulawesi Barat yang terbuat dari bambu. Istilah gongga lima berasal dari bahasa Mandar yaitu “gongga” yang berarti alat dan “lima” yang berarti tangan.

Sehingga gongga lima berarti alat musik serupa tangan. Hal ini marujuk pada cara memainkan gongga lima, yaitu dipukul menggunakan tangan.

Gongga lima terbuat dari kayu yang diberi lubang-lubang kecil dengan jarak setengah buku jari dan ujungnya diraut membentuk dua lidah bambu yang pipih. Gongga lima biasanya dimainkan oleh para pemuda Suku Mandar sebagai hiburan dan juga perlombaan.

https://www.kompas.com/skola/read/2021/05/17/130000069/4-alat-musik-daerah-sulawesi-barat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke