Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Contoh Puisi dan Unsur Pembangunnya

KOMPAS.com - Puisi adalah karya sastra yang mementingkan atau mengutamakan penggunaan kata dan bahasa, yang mana hal tersebut terikat satu sama lain dengan rima dan irama. Penyusunan puisi didasarkan pada bait serta larik.

Dalam puisi, ada dua jenis unsur pembangun yang harus diperhatikan yaitu batin dan fisik. Berikut penjelasannya: 

  • Unsur intrinsik dalam puisi

Menurut Mukhlis dalam buku Teknik Penulisan Puisi (Teori Aplikasi dan Pendekatan) (2020), puisi memiliki empat unsur batin atau intrinsik, yakni:

  • Unsur ekstrinsik dalam puisi

Ada empat unsur fisik atau ekstrinsik dalam puisi, yakni:

Contoh puisi dan unsur pembangunnya

Agar lebih mudah memahami unsur intrinsik dan ekstrinsik dalam puisi, mari kita simak contoh di bawah ini:

Contoh 1: 

Doa - Chairil Anwar

Tuhanku
Dalam termenung
Aku masih menyebut nama-Mu

Biar susah sungguh
Mengingat Kau penuh seluruh
Caya-Mu panas suci
Tinggal kerlip lilin di kelam sunyi

Tuhanku
Aku hilang bentuk
Remuk

Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing

Tuhanku
Di pintu-Mu aku mengetuk
Aku tidak bisa berpaling

Puisi Doa oleh Chairil Anwar memiliki unsur intrinsik berupa:

  1. Tema
    Puisi 'Doa' ini bertemakan ketuhanan.
  2. Perasaan
    Puisi 'Doa' ini menggambarkan perasaan penyair yang penuh rasa haru dan rindu kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini dibuktikan dengan penggunaan kata "Tuhanku dalam termenung aku masih menyebut nama-Mu".
  3. Nada dan suasana
    Puisi 'Doa' ini mengandung nada ajakan kepada pembaca untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Tuhan dan tidak berpaling. Sedangkan suasana dalam puisi ini ialah timbul rasa rindu dan haru kepada Tuhan.
  4. Amanat
    Puisi 'Doa' ini mengandung amanat agar pembaca dapat mendekatkan diri kepada Tuhan dan senantiasa bertekun dalam menjalankan perintah-Nya.

Sedangkan unsur ekstrinsik dalam puisi ini berupa:

  1. Majas dan irama
    Puisi 'Doa' ini mengandung kata majas berupa "Caya-Mu panas suci tinggal kerlip lilin di kelam sunyi". Sedangkan iramanya terlihat pada akhiran kata tiap puisinya yang teratur dan berulang.
  2. Kata konotasi
    Puisi 'Doa' ini menggunakan kata konotasi berupa penggambaran diri yang remuk dan hilang bentuk saat jauh dari Tuhan. Terlihat pada kata "Tuhanku aku hilang bentuk remuk".
  3. Kata simbol
    Puisi 'Doa' ini mengandung kata simbol berupa "Caya-Mu panas suci tinggal kerlip lilin di kelam sunyi". Kata simbol ini melambangkan jika Tuhan senantiasa hadir di dalam kehidupan manusia.
  4. Imajinasi puisi
    Puisi 'Doa' ini mengandung imajinasi berupa gambaran diri yang hilang bentuk atau remuk. Terlihat pada kata "Tuhanku aku hilang bentuk remuk".

https://www.kompas.com/skola/read/2021/04/15/154328869/contoh-puisi-dan-unsur-pembangunnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke