Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perbedaan Teks Editorial dan Teks Berita

Menurut Bill Kovach dan Tom Rosenstiel dalam buku Sembilan Elemen Jurnalisme (2001), jurnalisme menyediakan sesuatu yang unik untuk sebuah budaya –informasi yang independen, dapat diandalkan, akurat, dan komperhensif yang dibutuhkan masyarakat untuk bebas.

Di negara demokrasi seperti Indonesia, kebebasan pers menjadi pilar penting. Jurnalisme merupakan panduan atau paham, sedangkan pers adalah segala hal yang berkaitan dengan kerja-kerja jurnalistik.

Teks editorial dan teks berita sama-sama turunan dari produk jurnalistik. Lalu, bagaimana membedakan teks berita yang kita baca sehari-hari, dengan teks editorial?

Kita bedah perlahan perbedaan teks editorial dan teks berita. Baik berdasarkan tujuan, struktur, dan kaidah kebahasaan dalam teks.

Berdasarkan tujuan

Penulisan teks editorial merupakan pandangan atau pendapat dari redaksi atau seseorang terhadap suatu isu. Pendapat tersebut dikuatkan dengan bukti berupa data dan fakta.

Tujuannya agar memberikan pandangan kepada pembaca serta mengajak pembaca berpikir tentang isu yang sedang berkembang.

Sementara teks berita ditulis dengan tujuan memberi informasi pada pembaca. Informasi tersebut berupa kejadian atau isu yang memenuhi nilai berita.

Penulis berita adalah wartawan atau reporter. Penulis tidak dapat memasukkan opini atau pendapatnya dalam teks berita, karena akan menyalahi kode etik jurnalistik.

Lalu, reinterasi atau disebut juga pernyataan ulang pendapat berisi penegasan yang terdapat di bagian akhir teks.

Sedangkan unsur teks berita, kita mengenalnya dengan sebutan piramida terbalik. Secara berurutan, struktur berita yaitu judul, lead, dan isi.

Lead dapat dikatakan sebagai pancingan berita yang berisi ringkasan isi. Sehingga, ketika membaca lead, kita akan tahu bagaimana arah berita.

Isi berita ditentukan berdasarkan lima unsurnya, yaitu 5W+1H (what, when, where, why, dan how). Isi berita berisi penjabaran lengkap mengenai informasi atau fakta apa yang hendak disampaikan.

Berdasarkan kaidah kebahasaan

Mengacu pada tujuan dan struktur, kaidah kebahasaan dalam teks editorial cenderung argumentatif.

Beberapa kaidah kebahasaan yang sering digunakan, antara lain adverbia atau kata keterangan, konjungsi atau kata penghubung, verba materia atau kata yang menunjukan peristiwa dan perbuatan fisik, verba relasional yang menunjukan hubungan, serta verba mental yang berkaitan dengan persepsi.

Kaidah kebahasaan dalam teks berita cendrung naratif. Pada dasarnya teks berita bertujuan untuk menyampaikan informasi, maka bahasa yang digunakan harus singkat, padat, dan jelas.

Paragrafnya rata-rata berjenis deduktif. Sehingga pembaca dapat mengetahui gagasan utama di awal paragraf. Seperti strukturnya, semakin ke bawah semakin teks berita berisi penjelas.

Demikan perbedaan teks editorial dan teks berita. Secara garis besar, perbedaannya ada pada argumen. Kita bisa mengenali teks editorial secara langsung dari argumen dalam tulisan atau posisi tulsisan pada surat kabar.

Media-media di Indonesia memberi batasan yang jelas antara teks berita dan teks editorial. Batasan tersebut biasa disebut rubrikasi atau rubrik. Kita hanya perlu mencermati, masuk dalam rubrik apakah teks yang kita baca.

https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/03/115402369/perbedaan-teks-editorial-dan-teks-berita

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke